.
Saturday, December 14, 2024

Waspadai Penipuan Berkedok Investasi

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Maraknya penipuan berkedok investasi menjadi salah satu permasalahan yang cukup serius. Tak jarang korbannya datang dari kalangan anak-anak muda, khususnya mahasiswa.

Kecanggihan teknologi dan informasi, membuat banyak anak-anak muda yang mulai melakukan investasi. Berdasarkan catatan OJK untuk jumlah investor dari Kota Malang dan Kabupaten malang sendiri baru mencapai 168.162 SID.

“Meskipun begitu, kami mencatat pertumbuhan jumlah investor di wilayah Malang sangatlah pesat mencapai 15,7 persen jika dibandingkan dengan Januari pada tahun 2023 lalu yang hanya 142.225 SID,” jelas Kepala Departemen Pengaturan dan Pengembangan Pasar Modal OJK, Antonius Hari P. M.

Dilanjutnya, pertumbuhan jumlah investor ini didukung dengan hadirnya 25 kantor cabang perusahan efek dan juga 14 galeri investasi BEI yang tersebar di seluruh wilayah Malang Raya.

“Namun dari banyaknya investasi yang dilakukan, masih banyak juga yang terkena investasi bodong. Itu yang menjadi salah satu PR besar bagi kami untuk bagaimana agar melindungi para konsumen dari hal-hal semacam ini,” imbuhnya.

Melihat hal tersebut, OJK turut prihatin dengan maraknya penipuan berkedok investasi. Bahkan untuk korbannya tidak hanya dari kalangan menengah ke bawah. Namun tak sedikit juga dari kalangan terdidik.

“Tidak hanya menyasar kalangan menengah, tak sedikit yang menjadi korban itu kalangan orang-orang terdidik yang memiliki akses informasi yang baik, seperti mahasiswa, pegawai swasta, ASN dan BUMN,” ucapnya.

Menurutnya dengan adanya fenomena tersebut perlu adanya sinergi yang dilakukan bersama dengan berbagai stakeholder, termasuk juga perguruan tinggi dalam hal penyebaran informasi yang sesuai dengan fakta.

Saat ini OJK juga mendapatkan amanat dan mandat baru sesuai UU P2SK yaitu melakukan pengawasan terhadap keuangan derivatif dan bursa karbon, Inovasi Teknologi Sektor Keuangan dan Aset Digital, termasuk kripto, serta perilaku pelaku jasa keuangan/market conduct.

“Dengan tambahan tugas yang cukup berat ditambah ekspektasi dari pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan, OJK perlu untuk terus proaktif dan kolaboratif dengan menjalin sinergi, kolaborasi, dan kerja sama,” ujarnya.

Kerjasama tersebut dilakukan baik dengan pemerintah maupun dengan berbagai Pihak, termasuk civitas akademika dalam upaya untuk mewujudkan terselenggaranya sektor jasa keuangan yang teratur, adil, transparan, dan akuntabel, mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil, serta mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

“Kehadiran OJK di wilayah Malang ini selain sebagai wujud komitmen untuk mendukung program pemerintah daerah dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, diharapkan dapat turut menciptakan iklim investasi yang sehat dan terpercaya sekaligus memperkuat kedudukan Malang sebagai barometer pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur,” tandasnya. (adm/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img