MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pekan Olahraga Pelajar Daerah (Popda) XIII Jawa Timur menyisakan beberapa pekan saja. Waktu yang singkat ini dimanfaatkan oleh tim Sepatu Roda Kota Malang untuk berlatih intens.
Manajer Team Popda Malang Kota Welly Brianto mengatakan latihan intens ini terbagi dalam tiga tahap. Yakni pertama persiapan fisik, lalu persiapan umum dan terakhir khusus. Atlet yang akan diikutkan pun sudah mulai terbentuk.
“Yang terpilih setelah seleksi itu ada 12 atlet yang masuk kualifikasi. Cuma itu ditambah ada lagi untuk cadangan atau istilahnya kita siapkan atlet yang baru, jadi nanti ada 21 atlet termasuk dengan anak baru,” terang Welly kepada Malang Posco Media, Selasa (27/9) kemarin.
Di dalam perisapan fisik ini, dikatakan Welly memang berbeda dibandingkan dengan persiapan fisik ketika menghadapi Porprov. Hal itu mengingat rentang waktu yang tersisa untuk gelaran Popda tersebut.
“Kalau dibilang, untuk Porprov itu kan kita persiapan fisik sekitar 9 bulan. Nah materinya itu kita padatkan di enam Minggu itu. Tapi insya Allah mereka mampu, nanti kita tinggal naikkan performanya, sehingga di akhir menjelang Popda mereka bisa mencapai Peek Performancenya,” ungkapnya.
Welly mengatakan, keikutsertaan cabor sepatu roda di Popda sendiri memang baru pertama kalinya. Meski baru pertama, namun ia harus tetap bisa mengetahui bagaimana kekuatan lawan.
Disinggung target di Popda, Welly tidak terlalu muluk-muluk. Paling tidak, bisa merebut medali emas dari tuan rumah.
“Tetap yang kita waspadai dari tuan rumah. Lagipula saat Porprov kemarin itu, mereka (Sidoarjo) dari target 8 medali itu mereka cuma dapat 1 (medali). Makanya kayaknya mau ‘dibom’ di Popda emasnya. Istilahnya mereka sudah ‘getem-getem’ mau melampiaskan ke sana,” ungkapnya.
“Kita ada target hanya belum ada berapanya. Pasti ada target emas,” ungkapnya.
Beruntung, tim sepatu roda Kota Malang diberi kesempatan oleh tuan rumah Sidoarjo untuk menjajal lokasi venue Popda. Kesempatan itu bakal dimanfaatkan sebaik baiknya oleh Welly.
“Kita insya Allah 5 kali ada kesempatan ke sana. Ini penting karena di Kota Malang sendiri kita belum punya tempat latihan yang memadai. Selama ini kita di Velodrome dengan banyak keterbatasan, jadi atlet-atlet itu selama ini kurang leluasa manuvernya,” pungkasnya. (ian/aim)
