MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pagelaran wayang kulit digelar di Pendopo Kawedanan Kecamatan Singosari, Sabtu (18/6) malam lalu. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Wakil Bupati Malang Drs.H. Didik Gatot Subroto SH, MH. Didampingi Sekretaris DPD PDIP Jatim, Dr Sri Untari Bisowarno.
Didik mengatakan pagelaran wayang kulit ini bukan pagelaran biasa. tapi merupakan pagelaran wayang kulit kebangsaan. “Digelar dalam rangka Haul Bung Karno ke 52,’’ kata Didik.
Orang nomor dua di Pemerintah Kabupaten Malang ini juga mengatakan, pagelaran wayang kulit ini sekaligus sebagai ajang Sosialisasi Wawasan Kebangsaan dengan tema “Membangun Kesadaran Masyarakat Dalam Berkebudayaan”.
“Kegiatan ini digelar sekaligus untuk memperingati Bulan Juni sebagai Bulan Bung Karno,’’ kata mantan Ketua DPRD Kabupaten Malang ini.
Dia pun mengatakan bulan Juni memiliki unsur-unsur penting dalam penanggalan yang berkaitan dengan Sang Proklamator. Yaitu bulan Juni diperingati sebagai Bulan Bung Karno karena pada bulan itu terdapat tiga momen besar yang berkaitan dengan Bung Karno. Yaitu mulai dari kelahiran Pancasila pada 1 Juni, hari lahir Bung Karno pada 6 Juni 1901, dan wafat Bung Karno pada 21 Juni 1970.
Mantan Kepala Desa Tunjungtirto, Kecamatan Singosari ini juga menguraikan gelar Wayang Kulit Kebangsaan dalam rangka Haul Bung Karno Ke-52 ini merupakan manifestasi dari rasa bangga, sekaligus untuk mengenang dan meneladani kehidupan Bung Karno, sebagai tokoh pemimpin yang senantiasa mengajarkan berbagai kebaikan, sesuai dengan nilai-nilai kebangsaan dan agama.
“Bulan Juni ditetapkan sebagai Bulan Bung Karno sehingga kita punya suatu kewajiban bahwa pada Bulan Juni ini bisa diisi dengan kegiatan seperti hari ini yaitu kegiatan wayangan yang dikemas dalam bentuk wawasan kebangsaan dan diisi dengan sosialisasi kebangsaan dalam membangun kesadaran masyarakat dalam berkebudayaan. Ini merupakan sesuatu yang luar biasa karena didalamnya terdapat filosofi yang mengajarkan kita dengan budi leluhur,” tutur Wakil Bupati Malang saat menyampaikan sambutan.
Didik berharap sebagai masyarakat Indonesia, sepatutnya mencintai dan melestarikan kebudayaan Tanah Air salah satunya dengan wayang kulit. Sehingga masyarakat dapat bersatu dalam menjunjung nilai luhur kebudayaan bangsa Indonesia. “Lewat Haul Bung Karno yang ke 52 ini agar menjadi motivasi bagi generasi penerus bangsa untuk memberikan sumbangsih dan berkontribusi dalam pembangunan khususnya di Kabupaten Malang,’’ tandasnya. (ira/imm)