spot_img
Sunday, May 19, 2024
spot_img

Webinar FISIP UMM; Soroti Perubahan Realita Media Sosial

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menggelar webinar bertajuk Digital Literation Through Film and Social Media. Membahas tentang peran teknologi informasi kini tak lagi jadi sekedar alat, namun juga turut andil dalam pergeseran realitas sosial di masyarakat.

Agenda ini menghadirkan dua pemateri, yakni pakar film UMM Novin Farid Styo Wibowo, M.Si, dan seorang social media enthusiast Moch Fuad Nasvian, S.I.Kom., M.I.Kom. Para narasumber mengkaji film dan media sosial di era modern. Utamanya karena adanya transformasi keduanya.

Novin Farid Styo Wibowo menyebutkan bahwa serial web series Layangan Putus berhasil merubah persepsi realita masyarakat. Aksi dramatisasi yang dikemas dalam tayangan audio visual berhasil mengkonstruksi realita di masyarakat.

“Ini menjadi sebuah bukti bahwa film atau tayangan audio visual dalam kapasitasnya tak hanya sekedar mampu mempengaruhi sikap tapi juga mengubah pola pikir masyarakat. Dimana-mana it’s my dream not hers menjadi booming,” tutur Novin.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa sejatinya film salah satu media yang memiliki kuasa untuk mengetahui realita di masyarakat. Film dapat merepresentasikan maupun merefleksikan kehidupan sosial. Di samping itu, pesan yang disampaikan dalam film mampu mempengaruhi perilaku seseorang yang pada akhirnya akan menciptakan realitas baru.

Novin juga menyampaikan bahwa film juga dapat berfungsi sebagai media propaganda dan penyebaran ideologi. Dengan fungsinya yang semakin berkembang ini, selain memberikan dampak kognitif dan afektif, film juga berdampak secara konatif yang merujuk pada perilaku nyata atau memberikan perubahan sikap terhadap penontonnya. “Film merupakan realitas lain dari realitas yang sesungguhnya,” ujar Novin.

Menariknya, kata dia, dalam teori kultivasi disebutkan bahwa manusia yang selalu menonton tayangan tertentu dengan waktu yang lama akan memiliki sebuah pemahaman, bahwa dunia di sekelilingnya seperti yang ditayangkan di televisi atau tontonan yang dilihat tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Fuad Nasvian memaparkan terkait media sosial. Menurutnya, transformasi digital yang semakin canggih memberikan pengaruh pada generasi saat ini yang menjadi penikmat. Khususnya bagi generasi Z atau milenial yang terpapar dalam menghadapi era literasi digital melalui media sosial.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa kehadiran revolusi industri 4.0 dan perkembangan teknologi memiliki peran dalam mengubah kondisi saat ini. Generasi zaman sekarang punya akses untuk belajar apapun hanya melalui gawainya. Namun ia mengingatkan, kemajuan tersebut juga tidak selalu berarti baik bagi masyarakat. Terdapat banyak juga hal-hal negatif yang bisa diakses dengan mudah melalui gawai tersebut.

“Pada akhirnya semua kembali ke sikap dan pilihan kita masing-masing. Kita bisa memanfaatkannya untuk berkarya dan menghasilkan karya yang besar. Atau malah kita yang akan dihancurkan oleh teknologi,” tegasnya. (imm)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img