Tuesday, September 23, 2025
spot_img

Website Pemkot  Digempur 1,3 Juta Serangan Siber

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Gangguan dan serangan siber terhadap website milik Pemerintah Kota Malang tergolong intens dilakukan oleh pihak tidak dikenal. Selama dua tahun terakhir, tercatat sudah 1,3 juta serangan siber yang menyasar hingga sub-domain website Pemkot Malang, atau domain turunan yang biasa digunakan perangkat daerah.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Malang Muhammad Nur Widianto menyebut ada tiga jenis atau klasifikasi serangan siber yang selama ini dihadapi oleh Pemkot Malang. Yakni defacement (website diubah tampilan) judi online melalui sub domain di perangkat-perangkat daerah, lalu serangan Malware (Webshell, Trojan, Backdoor) serta beragam Intrussion Attack lain (upaya pembobolan dan serangan jaringan).

“Relatif serangan ini bisa dikatakan intens. Karena langkah ‘hacker’ masuk ke dalam sistem cukup tinggi. Tapi masih bisa diselesaikan, dengan durasi cukup cepat, sekitar satu sampai dua hari,” ungkap Wiwid sapaannya kepada Malang Posco Media, Senin (22/9).

Menyikapi masifnya serangan siber itu, Wiwid menyebut pihaknya sampai saat ini menggunakan sistem firewall yang cukup bisa diandalkan. Selain itu, pihaknya secara periodik juga melakukan mitigasi bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN)

“Kami selalu ada fase untuk mengkonsultasikan dan asesmen dengan periode tertentu ke BSSN. Kami selalu berikan report pelaporan bahwa sering mendapatkan serangan, langkah tindakan seperti apa, lalu diasesmen kemudian turun ke kami. Didiagnosa untuk dilakukan pemetaan kembali. Biasanya BSSN kemudian memberikan rekomendasinya,” beber dia.

Beruntung, hingga dipastikan Wiwid tidak pernah ada layanan publik di website Pemkot Malang yang sampai dirusak. Namun ia tidak memungkiri, terkadang layanan sempat terganggu beberapa saat hingga kemudian bisa normal kembali.

Website Pemkot Malang sendiri cukup strategis dan penting, sebab sub-domain yang ada di dalamnya, selain terdapat perangkat daerah, juga mencakup website layanan pendidikan dan kesehatan di wilayah-wilayah.

“Meskipun relatif bisa diselesaikan, tapi yang namanya sistem layanan tentu berdampak. Tapi kalau soal database, itu tidak sampai terdampak dan tidak ada database yang ketarik atau hilang,” yakin dia.

Sebagai upaya mitigasi serangan siber kedepannya, Wiwid menegaskan pihaknya terus mengoptimalkan SDM yang ada, disamping juga menguatkan sistem proteksi firewall. Dari segi SDM, pihaknya memiliki tenaga khusus yang bertugas menangani serangan siber

“Di lingkungan kami, juga ada grup siber antar perangkat daerah. Makanya kami itu ada Sibar; Sinau Bareng. Disitulah kami memberikan semacam sosialisasi dan literasi ke perangkat daerah, hal hal yang harus dilakukan. Ini bagian dari langkah untuk mengantisipasi,” tutup dia. (ian/aim)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img