MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Puncak arus mudik di Malang Raya telah diprediksi bakal terjadi akhir pekan ini. Namun demikian, sampai saat ini belum ada pemudik yang memutuskan untuk memesan hunian di hotel-hotel Kota Malang.
Hal itu seperti dikatakan oleh General Manager Whiz Prime Hotel Aziz Sismono, Kamis (28/4). Di hotel yang berada di Jalan Basuki Rahmat itu, tingkat hunian atau okupansinya belum menunjukkan kenaikan.
“Di luar prediksi kami, periode lebaran tahun ini justru belum kelihatan. Di (hotel) saya ini okupansi masih 20 persen. Gambarannya itu sama seperti awal pandemi 2020 lalu. Padahal larangan mudik sudah dihapus,” ungkap Azis kepada Malang Posco Media
Ia sendiri tidak mengetahui apa penyebab persisnya, akan tetapi ia memprediksi tetap akan ada kenaikan. Namun diperkirakan baru bisa terjadi pada awal Mei nanti.
“Harapan kami mudah-mudahan trennya ini terjadi saat last minute. Karena pasti mudik tahun ini bakal lebih banyak yang akan meluangkan waktu dengan keluarga, terus menginap di hotel. Setelah itu mungkin baru acara keluar atau wisata. Perkiraan mungkin baru tanggal 7 Mei sampai 15 Mei,” prediksinya.
Azis sendiri mengaku, dari sisi harga juga sudah mematok harga promo. Bahkan dikatakannya harga sewa kamar hotelnya turun hingga dua kali supaya wisatawan atau pemudik bisa segera memanfaatkannya.
“Gambarannya itu kalau normal dulu kan Rp 990 ribu per kamar sebelum pandemi. Lalu kami turun Rp 750 ribu saja. Karna belum kelihatan pemesanan, saya turunkan sekarang Rp 600 ribu saja,” ungkapnya.
Azis menuturkan, untuk di Hotel Whiz Prime sendiri pernah mencatatkan okupansi tertinggi mencapai 70 persen saat momen Natal dan Tahun baru tahun 2021 kemarin. Namun saat itu memang terbantu adanya program pemerintah melalui Kemenparekraf yang memfasilitasi penginapan di Hotel Whiz Prime bagi tenaga kesehatan sebagai wujud apresiasi.
Dalam momen lebaran tahun ini, ia berharap okupansi meningkat karena tahun ini merupakan kali pertama dibukanya kembali mudik setelah dua tahun tidak ada mudik.
“Meskipun kondisinya masih harus prokes kita tetap harap tingkat hunian kamar bisa kembali situasi normal, bisa panen meski prokes tidak bisa lepas terutama masker. Dan kita tidak segan menegur pengunjung yang tidak sesuai prokes,” tegasnya. (ian/jon)