MALANG POSCO MEDIA, KOTA BATU – Masyarakat yang bermukim dekat dengan lereng di wilayah Kota Batu sebaiknya perlu waspada, mengantisipasi ataupun mencegah kejadian tanah longsor. BPBD Kota Batu menyarankan perlunya reboisasi atau penanaman pohon untuk mencegah tanah longsor. Hal ini dapat dilakukan dengan sinergi bersama pemerintah dan keterlibatan masyarakat.
Minggu (11/2) lalu, rumah salah satu warga di Dusun Krajan Kidul Desa Tlekung Kecamatan Junrejo tertimpa longsor lereng kebun jeruk. Akibatnya dapur, gudang, dan garasi rumah rusak berat. Pun empat motor tertimbun tanah. Penyebab longsor akibat aliran irigasi di atas lereng tersumbat.
Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan (PK) BPBD Kota Batu, Gatot Nugroho menjelaskan bila melihat geografis Kota Batu kondisi wilayahnya terdiri dari lereng 30 sampai 45 persen dan hampir tegak lurus. Kondisi ini tidak dibarengi adanya kerapatan vegetasi atau kerapatan pohon sebagai penguat tanah lereng.
“Saat kondisi curah hujan tinggi, tanah tidak bisa menahan karena tidak adanya kerapatan vegetasi ditambah lereng yang curam. Hal ini menjadi penentu potensi tingginya longsor di Kota Batu,” papar Gatot ditemui di kantornya, Jumat (16/2) kemarin.
Di Kota Batu sendiri memiliki karakteristik cuaca curah hujan tinggi dan sangat tinggi, termasuk pada bulan Februari ini disebut Gatot puncaknya musim hujan melihat prakiraan cuaca BMKG. Ia mencontohkan kejadian longsor di Desa Tlekung, Junrejo akibat aliran irigasi tersumbat hingga air meluap dan masuk ke tanah dan akhirnya longsor.
“Makanya untuk di daerah lereng kalau ada aliran air di atasnya masyarakat kami coba untuk membuat lubang. Baik itu menggunakan bambu agar air terus mengalir,” sambung pria berkacamata tersebut.
BPBD Kota Batu sendiri merekomendasikan agar saluran irigasi ukuran dibuat sesuai dengan kebutuhan di wilayah lereng. Ini agar air tetap mengalir dan tidak tertahan dalam waktu lama. Selain itu saluran irigasi harus dipantau secara rutin.
“Setidaknya pemerintah desa melalui Kasun, RT, dan RW sering memantau daerah rawan longsor. Dan keterlibatan masyarakat sangat diperlukan,” imbuhnya.
Bila unsur- unsur tersebut juga perlu membuat suatu program seperti reboisasi atau penanaman pohon guna memperkuat tanah lereng sehingga dapat meminimalisir terjadinya longsor.
“Pohon di lerengan itu sekarang jarang. Sebenarnya kan akar-akar pohon itu sebagai penahan supaya tanah tidak longsor,” jelasnya. Penanaman ini bisa dengan pohon yang multi manfaat. Tergantung jenis tanah yang mendukung di setiap wilayah
“Bisa juga menanam pohon yang berbuah, sehingga selain mencegah longsor, juga buahnya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat misalnya pohon alpukat,” sambungnya.
Ditambahkan Gatot bila dari tiga kecamatan yang ada di Kota Batu, wilayah yang paling tinggi berpotensi dilanda tanah longsor yaitu Kecamatan Bumiaji. Sedangkan, di Kecamatan Batu dan Kecamatan Junrejo potensinya sedang. (den/eri)