MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Nama Wiliam Marcilio harus rela turun dari bangku cadangan dalam dua match terakhir yang dijalani Arema FC. Kebutuhan tim jadi alasan mengapa pemain yang memiliki catatan tujuh asisst dan lima gol ini masih belum menempati lagi starting eleven di Tim Singo Edan setelah pulih dari cedera.
Sejak lawan Bali United, sejatinya dia telah pulih. Namun, pemain asal Brasil ini harus berada di bangku cadangan.
Banyak pertanyaan muncul di kalangan publik, khususnya Aremania, yang mengomentari mengapa sang pemain dicadangkan. Pelatih Arema FC Ze Gomes mengatakan, kebutuhan tim adalah yang paling utama dibalik keputusan tersebut.
“Pertama, bagi saya, tidak ada yang lebih besar daripada nama klub, Arema. Begitu pula dengan pemain, siapapun itu,” kata Ze Gomes.
Sang pelatih tampaknya memahami bila Wiliam mendapatkan banyak pujian di mata publik berkat aksi-aksinya. Akan tetapi, pria asal Portugal ini mempertimbangkan hal lainnya.
Bisa jadi, taktikal yang membuat Wiliam harus turun dari bangku cadangan. Dengan jatah enam pemain asing di lapangan, Arema FC menegaskan membutuhkan dua striker di depan, terutama ketika melakoni laga kandang. Dalberto dan Charles Lokoli Ngoy menjadi pilihan.
Kemudian, posisi penjaga sudah hampir dipastikan milik Lucas Frigeri. Sementara, Arema FC membutuhkan sosok gelandang untuk menjadi duet Arkhan Fikri sebagai sentral permainan.
Praktis, tersisa dua slot lagi. Biasanya, Arema FC memasang Thales Lira dan Choi Bo-kyung, apalagi dalam dua laga terakhir yang notabene menghadapi klub sekelas Bali United dan PSM Makassar yang memiliki striker-striker asing berbahaya. Ketika Thales absen, Julian yang juga kerap kali turun dari bangku cadangan lebih dipilih mengawal pertahanan.
“Memang harus ada pilihan. Tapi kami juga butuh banyak gol. Itulah mengapa kami tetap mempertahankan duet Dalberto dan Charles Lokoli Ngoy,” paparnya.
Dia mengakui, bahwa Wiliam adalah pemain yang bagus. Tentu kehadirannya, apalagi ketika dalam kondisi prima sangat membantu tim.
“Tapi, sekali lagi, kita harus mendahulukan (kepentingan) klub dan target tim kita,” pungkasnya. (ley/jon)