spot_img
Friday, May 3, 2024
spot_img

Wisata Kota Batu Panen

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Transaksi Wisatawan saat Libur Lebaran Tembus Rp 200 Miliar

MALANG POSCO MEDIA- Kota Wisata Batu (KWB) masih menjadi  destinasi wisata andalan di Jawa Timur. Terbukti di momen libur lebaran 2024 ini dibanjiri wisatawan. Arus lalu lintas (lalin) meningkat signifikan, perputaran uang mencapai dua ratusan miliar rupiah. 

Volume kendaraan di Kota Batu mencapai 1.069.522 unit selama libur lebaran. Jumlah kendaraan masuk berdasarkan informasi dari Intellegent Traffic System (ITS) Dinas Perhubungan Kota Batu.

Bukan hanya itu, untuk kunjungan wisatawan juga terjadi lonjakan. Mencapai 118.694 orang atau rata-rata 16.952 orang per hari. Data kunjungan wisatawan tersebut tercatat selama tujuh hari libur lebaran mulai 6-12 April. Sedangkan data kunjungan 13-14 April masih dalam proses penghitungan.

“Jumlah kunjungan wisatawan tersebut masih akan bertambah karena masih belum masuk seluruhnya di Dinas Pariwisata. Apalagi masih tersisa satu hari libur besok (hari ini). Kami sangat senang karena kunjungan wisatawan di libur Panjang lebaran tahun ini tidak sampai terjadi kemacetan panjang,” jelas  Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai kepada Malang Posco Media, Minggu (14/4) kemarin.

Lebih lanjut Aries memperkirakan kunjungan wisatawan di sisa tiga hari 13-15 April rata-rata per hari mencapai 20 ribu orang. Bahkan jumlah tersebut bisa lebih tinggi.

“Kami berharap libur lebaran tahun ini benar-benar menjadi berkah bagi masyarakat Kota Batu dengan peningkatkan pelayanan yang kami lakukan mulai dari pelayanan infrastruktur jalan, keamanan, kenyamanan tempat wisata dan juga kebersihan kota,” bebernya.

Kepala Disparta Kota Batu, Arief As Siddiq menambahkan  pada libur lebaran 2023 lalu, tingkat kunjungan mencapai 987 ribu wisatawan. Ia optimis, pada lebaran tahun ini angka kunjungan bisa mencapai 1 juta wisatawan. Apalagi durasi liburan kali ini lebih panjang dibanding tahun sebelumnya.

“Kami perkirakan libur lebaran ini bisa tembus 1 juta wisatawan. Apalagi Pemkot Batu telah berupaya meningkatkan pelayanan infrastruktur jalan, keamanan dan kenyamanan serta dukungan pelaku wisata dengan destinasi dan inovasi baru,” ungkapnya.

Sementara itu, Marketing and Public Relation Manager Jatim Park Group, Titik S Arianto menyampaikan bahwa Jatim Park Group tetap menjadi destinasi pilihan masyarakat untuk berlibur di libur lebaran 2024. Beberapa tempat wisata seperti Jatim Park I, Jatim Park II, Dino Park, hingga Museum Angkut jadi jujugan dan mengalami peningkatan meskipun tidak seramai lebaran tahun sebelumnya.

“Kunjungan libur lebaran tahun ini tetap ramai, ada peningkatan dibanding saat weekend. Namun dibanding tahun sebelumnya ada penurunan tapi tidak signifikan,” paparnya.

Pihkanya mencatat kunjungan wisatawan yang datang sampai di H+2 Idul Fitri sudah mencapai rata-rata 20 ribu sampai 25 ribu orang. Sedangkan tahun lalu antara 20 ribu sampai 30 ribu di H+2 Idul Fitri.

“Penurunan ada banyak faktor. Di antaranya banyaknya destinasi wisata baru di Jatim. Meski begitu Kota Batu tetap jadi unggulan kunjungan wisata dari berbagai daerah,” imbuhnya.

Penurunan wisata juga terasa di Selecta. Ini  disampaikan Dirut Selecta Sujud Hariadi. “Cenderung ada penurunan, gampangnya rerata kunjungan wisatawan di Selecta lebaran tahun lalu bisa 3.600 per hari. Tahun ini kayaknya 3.300-an,” katanya.

Sedangkan untuk okupansi hotel dinilai sama dengan tahun lalu. Pria yang juga Ketua PHRI Kota Batu ini menyampaikan rerata okupansi sejak Sabtu (13/4) mencapai 80 persen.

Untuk perputaran uang di Kota Wisata Batu selama libur lebaran dipastikan mencapai miliaran rupiah. Hal itu bisa diketahui dari perkiraan perhitungan kunjungan wisatawan, okupansi hotel, pembelian oleh-oleh dan masih banyak lagi.

Kepala Diskominfo Kota Batu, Onny Ardianto mengatakan dari data Dinas Pariwisata Kota Batu rata-rata pengeluaran satu orang wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu sebesar Rp 1,8 juta. Perhitungan itu mengacu seperti perhitungan saat libur pergantian tahun baru 2024.

Angka tersebut di dapat berdasarkan data yang diperoleh dari hasil jawaban responden wisatawan ditemukan bahwa rata-rata pengeluaran wisatawan yang berkunjung ke Kota Batu  sebesar Rp. 1,841,187.63. Penghitungan asumsi tersebut menggunakan tenaga ahli dari kalangan akademisi.

“Angka tersebut dihitung dari pengeluaran harian (daily expenditure) wisatawan sebesar Rp 821,281.88. Yaitu dengan asumsi rata-rata wisatawan tinggal di Kota Batu selama 2,24 hari,” ujar Onny.

Ia menjelaskan lebih lanjut, untuk pengeluaran tersebut terbagi dalam sembilan  komponen pengeluaran utama dari masing-masing komponen pengeluaran wisatawan. Meliputi akomodasi yang menjadi komponen yang memiliki pengeluaran harian paling tinggi dibandingkan dengan yang lain, yaitu sebesar Rp 240,335.16 atau 29,26 persen.

“Kedua dari sektor tranportasi menuju Kota Batu, yaitu sebesar Rp 182,875.93 atau  22,27 persen. Ketiga pembelian souvenir sebesar   Rp 157,558.30 dan keempat pembelian makan dan minum sebesar Rp 93,356.30,” bebernya.

Kemudian kelima pembelian tiket daya tarik wisata sebesar Rp 70,197.64, keenam pengeluaran transportasi lokal Rp 37,945.65. Selanjutnya pengeluaran untuk jasa lain sebesar Rp 24.258,85, ke delapan parkir kendaraan  sebesar Rp 24.281,88 dan terakhir toilet/kamar kecil sebesar Rp 3.805.11.

“Tinggal untuk perkiraan jumlah kunjungan wisatawan ke Kota Batu selama libur lebaran berapa pastinya. Kalau dihitung sementara dari tanggal 6-12 April sekitar 118.694 wisatawan dikalikan Rp 1,8 juta,” ungkapnya. 

Sehingga dapat diperkirakan perputaran uang selama tanggal 6-12 April sekitar Rp 218.537.924. 555,22.  Jumlah itu didapat dari penghitungan asumsi menggunakan tenaga ahli dari akademisi dengan pengeluaran wisatawan per hari Rp 1,8 juta. (eri/van)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img