MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Institut Teknologi Nasional (ITN) Malang terus berkomitmen mencetak lulusan yang kompeten. Komitmen itu tak pernah luntur dalam kondisi apapun. Termasuk di masa-masa sulit karena pandemi covid-19.
Sabtu (19/3) hari ini, ITN Malang menggelar wisuda yang ke-67. Untuk periode pertama tahun 2022. Dan ini menjadi bukti konsistensi Kampus Biru yang tak pernah berhenti melahirkan generasi hebat yang siap bersaing di dunia global.
Rektor ITN Malang, Prof. Dr. Eng. Ir. Abraham Lomi, MSEE., mengatakan, nilai keunggulan ITN Malang telah mengantarkan mahasiswa berhasil menyelesaikan studi dengan kompetensi sesuai bidang ilmunya. Keunggulan itu dicapai di berbagai bidang. Salah satunya bidang akademik.
Untuk menunjang akademik yang unggul perlu ditunjang dengan sarana belajar. Dan ITN Malang telah menyediakan secara lengkap sarana tersebut. “Untuk mendukung perkuliahan yang berkualitas, kami punya kegiatan laboratorium. Bahkan satu prodi lebih dari satu laboratorium praktik mahasiswa,” katanya.
Selain itu, kata dia, perlu adanya kerjasama perguruan tinggi dengan banyak industri. Bentuknya pun beragam. Bisa program magang mahasiswa, kuliah tamu, atau dosen praktisi.
Dan itu sejalan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Tidak lain agar mahasiswa semakin matang kompetensinya. Dan yang tidak kalah penting, peluang kerja mereka semakin lebar. “Setiap tahun kita evaluasi. Dan hasilnya luar biasa. 80 persen lulusan kami terserap kerja setelah enam bulan mereka dinyatakan lulus,” terang Prof Lomi, sapaan akrabnya.
Keterserapan lulusan di dunia kerja sangat menunjang terhadap peringkat sebuah perguruan tinggi. Dan itu juga menjadi salah satu kriteria Indikator Kinerja Utama (IKU). ITN Malang telah melakukan banyak terobosan untuk meningkatkan peringkat tersebut.
Prof Lomi menegaskan, Sumber Daya Manusia yang dalam hal ini para dosen, menjadi ujung tombak terlaksananya Tri Dharma Perguruan Tinggi, termasuk peningkatan IKU ITN Malang. “Kita push dosen untuk melaksanakan pembelajaran dengan baik. Termasuk kami mengundang para teknisi profesi yang expert agar mahasiswa termotivasi,” jelasnya.
Selain kompetensi keilmuan, lanjut Prof Lomi, lulusan ITN Malang juga dibekali dengan soft skill yang mumpuni. Sebab tidak dipungkiri, soft skill menjadi bagian tak terpisahkan dari kemampuan seseorang di dunia kerja.
Karena itu, ITN Malang selain memberikan ijazah juga memberikan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) kepada wisudawan. Di SKPI itu menerangkan nilai tambah yang dimiliki lulusan ITN Malang, selain nilai-nilai akademik yang terdapat di transkrip.
“Kami juga berikan pendidikan dan pelatihan kepada mahasiswa, agar mereka terampil dan mengerti cara berkomunikasi dan kerjasama yang baik. Itu bagian dari soft skill. Yang juga bisa didapat di organisasi kemahasiswaan,” tuturnya. (sir/imm)