Friday, October 10, 2025
spot_img

Wisuda Periode III 2025/2026 Universitas Brawijaya; Na’ilaa Wisudawan Termuda, Dzhuhri Terbaik

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Universitas Brawijaya (UB) menggelar Wisuda Periode III Tahun Akademik 2025/2026 di Gedung Samantha Krida, Sabtu (11/10/2025). Dari 809 wisudawan yang dikukuhkan, terdapat dua lulusan dengan kisah inspiratif. Na’ilaa Syifa Azzahra Wibowo, wisudawan termuda dengan IPK 3,90 dan Muhammad Dzhuhri Agistian, wisudawan terbaik dengan IPK 3,98.

Analisa sisi psikologis karakter klasik Cinderella membawa Na’ilaa Syifa Azzahra Wibowo pada pencapaian istimewa di penghujung studinya di UB. Mahasiswi Sastra Inggris Fakultas Ilmu Budaya ini dinyatakan lulus sebagai wisudawan termuda, dengan IPK 3,90, pada usia 19 tahun.

-Advertisement- HUT

Dalam skripsinya, Na’ilaa menelusuri dinamika batin Ella melalui teori psikoanalisis Carl Jung tentang persona dan shadow. Topik ini diambil karena Cinderella merupakan dongeng klasik yang tak lekang oleh zaman. “Selama ini Cinderella sering dianggap lemah karena diam dan menunggu diselamatkan. Tapi saya melihat diamnya justru sebagai konflik batin yang lebih dalam,” ungkap gadis asal Tangerang ini.

Ia menafsirkan sikap sabar Ella sebagai bagian dari persona (topeng) yang ditampilkan agar bisa diterima masyarakat. Sementara sisi amarah, kesedihan, dan ketakutannya merupakan shadow yang ditekan dalam dirinya.

Na’ilaa menyimpulkan, kekuatan sejati Cinderella bukan berasal dari kesabaran semata, melainkan dari kemampuannya menerima sisi-sisi gelap dalam dirinya. Integrasi antara persona dan shadow itulah yang membuat Ella mampu berdamai dengan masa lalunya dan menemukan jati diri yang utuh.

“Saya ingin menunjukkan bahwa memahami sisi gelap dalam diri bukan berarti menjadi buruk, justru bisa membuat kita lebih manusiawi,” jelasnya.

Sejak SD, Na’ilaa menempuh jalur akselerasi hingga akhirnya memulai kuliah di usia 15 tahun. “Saya bangga bisa lulus tepat waktu, tapi juga merasa ada ekspektasi lebih dari orang lain. Semoga itu bisa jadi motivasi untuk terus berkembang,” ujarnya.

Selama kuliah, Na’ilaa aktif di UKM FORMASI dan kerap mewakili UB dalam lomba menulis, di antaranya meraih juara pada LOVECOMP Short Story Writing Competition 2022. Kini, ia bekerja di perusahaan berbasis lingkungan, menangani project pembuatan komik edukatif, sambil melanjutkan minatnya menulis artikel ilmiah bersama dosen.

Malang Posco Media
Muhammad Dzhuhri Agistian Wisudawan Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya

Sementara itu, Muhammad Dzhuhri Agistian jadi wisudawan terbaik UB dari Fakultas Ilmu Komputer Universitas Brawijaya (UB) periode wisuda 3 TA 2025/2026, lulus dengan prestasi yang membanggakan. Lulusan Jurusan Pendidikan Teknologi Informasi asal Mojokerto ini menyelesaikan studinya dengan IPK 3,98 dan kini sudah bekerja sebagai pendidik di SMAS Pribadi Bilingual Beji, Depok bahkan sebelum diwisuda.

Dzhuhri mengaku sejak awal sudah memiliki ketertarikan besar terhadap dunia informatika. “Saya berasal dari SMK jurusan SIJA (Sistem Informasi Jaringan dan Aplikasi). Selama tiga tahun belajar, saya jatuh cinta dengan dunia teknologi, khususnya pengembangan web,” ujarnya.

Namun, dibalik minatnya, ia memiliki panggilan yang lebih besar. “Saya berfikir bahwa bukan sekedar ilmu yang ingin saya miliki untuk diri saya sendiri tapi saya mau meneruskan ilmu itu kepada orang lain, dan saya merasa melakukan hal itu di lingkup pendidikan akan sangat cocok ,” tutur Dzhuhri yang mengaku terinspirasi Guru IT nya di SMK.

Kecintaannya pada UB berawal sejak masa SMK, saat ia sering mengikuti lomba yang diadakan kampus. Lingkungan UB yang inspiratif meninggalkan kesan mendalam baginya. Ia mengetahui kampus ini memiliki jurusan Pendidikan Teknologi Informasi dengan akreditasi A.

Selama kuliah, Dzhuhri mengakui dirinya termasuk mahasiswa ambisius. Ia terlibat dalam berbagai kegiatan, baik akademik maupun non-akademik. Ia pernah menjuarai lomba UI/UX Design, Karya Ilmiah IT, Essay, Microteaching, Debat Bahasa Inggris dan Indonesia, hingga pengembangan perangkat lunak. Selain itu, ia juga menjadi pengurus inti Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Tari FILKOM, anggota Basic Computing Community, serta UKM Formasi (Komunitas Debat).

Tak hanya berprestasi di kampus, Dzhuhri juga aktif meneliti isu sosial, terutama soal kesetaraan pendidikan bagi penyandang disabilitas. Ia telah membuat dua aplikasi untuk membantu kawan disabilitas beraktivitas.

Pertama Dilan, prototipe aplikasi untuk belajar membaca dan menghitung bagi anak-anak disleksia dan disgrafia. Kedua Dis-Can (Disabilities-Can), aplikasi untuk memudahkan teman difabel menemukan volunter secara real-time (seperti gojek) sehingga bisa memotivasi mahasiswa semangat menempuh kuliahnya tanpa khawatir memikirkan volunteer yang belum terjadwal secara manual.

Salah satu pengalaman paling berkesan baginya adalah saat mewakili UB di berbagai ajang nasional dan internasional, termasuk program pertukaran pelajar di UiTM, Malaysia. “Rasanya luar biasa saat nama Universitas Brawijaya disebut di podium. Saya bangga bisa membawa nama kampus, kota Malang, dan Indonesia,” ungkapnya.

Sebagai penerima beasiswa KIP-K, Dzhuhri menilai UB telah menjadi ruang yang membentuk dirinya, baik sebagai akademisi maupun manusia. “Saya yakin memilih UB adalah keputusan yang tepat. Beasiswa ini bukan sekadar bantuan biaya, tapi kesempatan untuk berkembang dan berkontribusi. Saya ingin terus membawa semangat kampus biru untuk menciptakan pendidikan yang inklusif dan bermakna,” pungkasnya. (adv/bua)

spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img