MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Politeknik Negeri Malang (Polinema) kembali menghasilkan karya nyata. Kampus vokasi ini kembali mengukuhkan 830 wisudawan, Sabtu (27/9) lalu. Bertempat di gedung Graha Polinema dengan disaksikan oleh senat, direksi dan orang tua wisudawan. Mereka adalah lulusan yang siap berkarya. Siap memberikan dampak untuk kemajuan bangsa.
Para wisudawan tersebut dinyatakan lulus dari 32 program studi. Mereka telah terdaftar pada Wisuda Tahap II. Sampai dengan pelaksanaan wisuda tahap ini, Polinema telah mewisuda sejumlah 1.609 lulusan, akumulasi dari tahap pertama di Tahun 2025.

Direktur Polinema Ir. Supriatna Adhisuwignjo, ST., MT menegaskan, bahwa Polinema berkomitmen menjadi kampus berdampak. Dampak tersebut salah satunya melalui produk lulusan yang kompeten. “Mereka lulus dari Polinema memiliki kompetensi unggul serta keterampilan dan kemampuan problem solving yang baik untuk lingkungan dan industri,” ujarnya saat wawancara.
Supriatna menerangkan, lulusan Polinema selain dibekali hard skill berupa kompetensi keilmuan, mereka juga memiliki soft skill berupa karakter yang kuat. Serta keterampilan (life skill) yang menunjang kompetensinya. Mahasiswa dan lulusan yang kompeten dibentuk melalui penguasaan hard skill.

Sedangkan mahasiswa unggul ditunjukkan melalui penguasaan karakter dan soft skill individu yang unik dan kuat. Sebelum lulus pun mahasiswa Polinema telah menghasilkan karya. Dan karya-karya mereka telah digunakan oleh masyarakat maupun industri. Tidak kurang dari 200 karya yang telah dihasilkan mahasiswa.
“Lulusan yang kita hasilkan memiliki kompetensi, karakter dan kualitas unggul. Lulusan berdaya saing global. Sudah banyak karya yang mereka hasilkan untuk masyarakat dan dunia industri,” terang Supriatna.
Sementara itu, dalam pidatonya Supriatna menyampaikan, Polinema menciptakan lulusan menjadi Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kapasitas dan kompetensi tinggi sebagai tenaga kerja untuk mengisi pasar kerja industri. Lulusan Polinema harus mampu menunjukkan kapasitas lengkap menjadi insan yang terampil, andal, dan tangguh dalam menghadapi segala perubahan iklim pasar kerja.
Polinema juga menyadari situasi dan kondisi saat ini berkaitan dengan perkembangan zaman di era VUCA (Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity), Revolusi Industri dan Disrupsi Teknologi, Krisis Iklim yang tidak menentu, serta Dominasi Artificial Intelligence (AI) hampir di seluruh sektor kehidupan masyarakat. “Oleh karena itu Polinema telah siap dan mendukung keberlanjutan program Diktisaintek Berdampak sebagai Kampus Transformatif dan Kampus Berdampak,” urainya.

Dia menerangkan, sebagai Kampus Transformatif dan Berdampak Polinema berupaya mempertegas program-program dan memperkuat perannya. Pertama, Polinema tidak hanya mencetak lulusan, tetapi juga aktif dalam memberikan solusi nyata untuk menyelesaikan permasalahan di masyarakat. Kedua, membekali mahasiswa dengan keterampilan yang mumpuni dan relevan dengan kebutuhan industri dan dunia nyata, bukan hanya teori.
Ketiga, menghasilkan inovasi serta menunjang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di Indonesia. Keempat, menghasilkan karya nyata dan output terukur dalam inovasi teknologi, pemberdayaan masyarakat atau start-up yang bermanfaat bagi pembangunan bangsa. Dan kelima, bertransformasi menjadi lembaga pendidikan tinggi vokasi yang memiliki peran luas sebagai lokomotif perubahan yang bermanfaat bagi seluas-luasnya masyarakat serta pembangunan nasional.
“Dalam implementasi akademik Polinema akan menjalankan prinsip-prinsip Kampus Berdampak pada aspek yang dapat dilihat. Yaitu orientasi dampak, output terukur dan integrasi lintas sektor,” pungkasnya.(imm/adv/lim)