MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Di gelaran Wisuda Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ke-114 pada Juli ini, Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Alue Dohong, M.Sc. Ph.D. mengapresiasi UMM yang memiliki progam pendidikan yang fokus pada lingkungan hidup dan kehutanan. Menurutnya, itu merupakan bentuk komitmen nyata dalam mencetak generasi yang peduli terhadap keberlangsungan alam semesta.
“Mencetak agen-agen perubahan dari anak-anak muda merupakan tugas strategis. Kestabilan alam perlu kita jaga. Iklim yang kurang bahkan tidak stabil pastinya akan memberikan pengaruh tidak baik untuk anak cucu kita nanti. Kenaikan suhu, polusi, naiknya muka air laut, itu semua harus kita perhatikan dan stabilkan bersama,” jelasnya
Ia menjelaskan bahwa salah satu strategi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) dalam mengoptimalisasi sumber daya alam menjadi sumber energi terbarukan ialah dengan menciptakan Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro (PLTMH). Pembangkit ini memanfaatkan aliran deras sungai yang biasanya hanya digunakan untuk sektor irigasi pertanian.
“PLTMH perlu kita tingkatkan karena selain mendapatkan energi listrik, air yang mengalir juga otomatis membuat sistem irigasi pertanian lebih optimal. Selain itu juga bisa menjadi edukasi masyarakat terkait kebermanfaatan SDA untuk energi terbarukan. Siklus inilah yang perlu kita ciptakan,” tambahnya
Sementara itu, Prof. Dr. Widodo Muktiyo selaku Majelis Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menyanjung program Center of Excellence (CoE) milik Kampus Putih. Menurutnya, program itu merupakan salah satu bentuk nyata menjawab tantangan dunia yang perkembangannya sangat masif.
“UMM merupakan salah satu Perguruan Tinggi Muhammadiyah-Aisyiyah (PTMA) yang saat ini sudah diakui secara nasional hingga internasional. Bahkan juga terbukti mampu mencetak kader bagi Muhammadiyah dan Bangsa,” tegasnya.
Widodo juga menyebut beberapa kunci menghadapi dunia yang masif. Di antaranya dengan kreativitas serta inovasi terbarukan. Ke depan, akan ada 83 juta lapangan pekerjaan yang hilang dan hanya ada 69 juta lapangan pekerjaan baru yang muncul. Ada selisih yang cukup jauh antara lapangan pekerjaan yang hilang dan yang baru.
“Sekarang ini, sudah banyak bidang yang bisa diotomatisasi dan menjadi tantangan bagi saudara sekalian. Pekerjaan yang diotomatisasi itu adalah hal yang monoton dan sederhana, maka kalian harus mampu menguasai sektor yang kreatif dan inovatif. Di sektor itulah tidak akan terjadi otomatisasi oleh teknologi,” pesannya.
Sementara itu, Rektor UMM Prof. Dr. Nazaruddin Malik, SE., M.Si. mengungkapkan bahwa UMM sebagai ibu kandung kedua bagi para mahasiswa sangat bangga kepada para wisudawan sudah menyelesaikan masa studinya. Selama ini, UMM sudah mengupayakan bekal terbaik bagi seluruh wisudawan dalam menghadapi masa depan.
Menurutnya, dalam kehidupan manusia, segala hal yang bersifat fisik dapatlah dibeli. Namun segala bentuk dedikasi, pengabdian, dan kesetiaan tidaklah dapat dibeli dengan apapun bahkan tidak dapat dijangkau berapapun nilainya. Itu juga menjadi harapan besar UMM kepada para alumni untuk memperhatikan sektor tersebut.(adv/lim)