MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pemkot Malang mendorong kepada Pondok Pesantren untuk punya kemandirian di tengah berkembangnya era Society 5.0. Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji meminta pondok pesantren bisa menjadi inkubasi talenta anak muda sehingga kemandirian para santri juga bisa terwujud.
“Pondoknya memang harus mandiri, terus sudah dibekali dengan ilmu-ilmu keterampilan. Sehingga ketika dia keluar tidak bingung mencari pekerjaan. Jadi ini yang kita kuatkan,” terang Sutiaji usai pertemuan yang bertajuk ‘Strategi Pengembangan Pondok Pesantren Menjadi Mandiri dan Bermutu Menghadapi Era Society 5.0’ di Hotel Savana, Selasa (18/10) kemarin.
Sutiaji juga menyampaikan pentingnya menyikapi digitalisasi. Pondok pesantren harus bisa memanfaatkan nilai positifnya sehingga bisa menjadi modal yang berharga.
“Digitalisasi di satu sisi juga bisa menjadi momok, tapi tinggal kita sosialisasi bagaimana. Maka society 5.0 itu menjadi keharusan bahwa dengan digitalisasi bisa menjelaskan atau menarasikan sesuatu yang dulu abstrak sekarang menjadi riil,” jelas Sutiaji.
Dikatakannya untuk mengasah keterampilan santri di pondok pesantren sebenarnya sudah cukup mudah. Terlebih di pondok pesantren, aktifitas berjualan juga diperbolehkan sehingga bisa mewadahi potensi dan peluang yang muncul.
“Digitalisasi tidak menjadi penghambat tapi justru menjadi pemantik sebuah pertumbuhan dan perkembangan anak-anak, baik masalah keilmuan maupun keterampilan,” tambahnya.
Kabag Kesra Pemkot Malang Ahmad Mabroer menambahkan, setidaknya 80 peserta yang datang kali ini merupakan perwakilan dari berbagai pondok pesantren yang ada di seluruh wilayah Kota Malang. Diharapkan, setelah mendapatkan literasi agama yang mumpuni, maka pondok pesantren juga bisa menambah wawasan dan kemampuan di era Society 5.0.
“Karena kemandirian pesantren itu penting, mereka harus sudah punya bekal karena mereka ke masyarakat. Dalam segala hal, mandiri pada sisi ekonomi, bisa berwirausaha, karena memang ruang kerja yang diciptakan pemerintah tidak begitu banyak jadi kemandirian ini yang diharapkan. Diharapkan menjadi pelaku pelaku usaha dengan pembekalan dan penambahan wawasan,” beber Mabroer.
Menurut Mabroer, di Kota Malang sendiri sebenarnya ada beberapa pondok pesantren yang bisa dijadikan contoh karena punya kemandirian yang luar biasa. Tidak hanya kemandirian, tapi juga inovasi yang kreatif. (ian/aim)