Pakar: Libatkan Warga Kuatkan Kekhasan Kawasan
MALANG POSCO MEDIA-Pengembangan kawasan heritage Kota Malang bakal lebih luas. Di antaranya hingga Pecinan. Arahnya pun makin tampak. Salah satunya diawali dengan penataan pedestrian.
Kedepannya setelah berjalan di Koridor Kayutangan, warga bisa berjalan ke kawasan Pecinan. Atau kawasan Jalan Pasar Besar.
Wali Kota Malang Drs H Sutiaji mengatakan pengembangan kawasan heritage memang direncanakan hingga Kawasan Pecinan.
“Rencananya akan nyambung. Jadi orang jalan-jalan wisata dari Koridor Kayutangan bisa ke Alun-Alun Merdeka lalu jalan lagi hingga Kawasan Pecinan. Kedepan mau diarahkan seperti itu,” jelas Sutiaji.
Terkait konsepnya, pengembangan kawasan heritage ini dimulai dengan penataan pedestrian. Ini disampaikan Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang Ir Diah Ayu Kusuma Dewi MT, Kamis (22/9) kemarin.
Ia menjelaskaan pengembangan Kawasan Pecinan dilakukan dengan penataan pedestrian. Akan dimulai dari kawasan Jalan Pasar Besar hingga sekitar Klenteng Eng Ang Kiong (Jalan RE Martadinata).
“Dari Pasar Besar itu terus sampai ke kawasan Klenteng Eng Kiong. Lalu bisa lagi lurus sampai arah Jagalan itu juga ditata pedestriannya,” jelas Diah.
Ia menjelaskan konsep besar penataan pedestrian di Kawasan Pecinan ini memang melanjutkan konsep penataan pedestrian seperti di kawasan Koridor Kayutangan. Seperti yang dikatakan Wali Kota Malang Sutiaji, warga bisa berkeliling lewat pedestrian mulai dari Kayutangan ke kawasan sekitarnya.
Konsep penataan pedestrian akan diketahui setelah menyusun Detail Engineering Design (DED). “DED dibuat setelah PAK (APBD-P 2022), anggarannya Rp 100 juta,” tegas Asisten II Setda Kota Malang ini.
Ia mengatakan DED penataan pedestrian tidak hanya dirancang untuk Pecinan saja. Tetapi kawasan lainya seperti penataan pedestrian di kawasan Rajabaly ke arah Semeru. Juga dari arah Kayutangan menuju kawasan Stasiun Kotabaru Malang.
Meski begitu secara garis besar penataan pedestrian di kawasan Pecinan juga akan dibuat seperti di kawasan Koridor Kayutangan.
“Akan ada sisi pedestrian yang dilebarkan. Nanti konsepnya memang seperti yang di Kayutagan. Tapi nanti detailnya belum,” kata Diah. Rencananya pengerjaan secara fisik dimulai tahun 2023 mendatang.
Pakar Tata Kota ITN Malang Ir Budi Fathony memberikan sejumlah catatan jika Pemkot Malang ingin mewujudlkan kawasan Pecinan heritage.
Apalagi menut dia, Kawasan Pecinan juga memiliki nilai historis yang sama seperti Koridor Kayutangan. “Jangan hanya proyek pedestrian saja. Itu bagaimana nanti penataan parkirnya. Yang di Kayutangan kan juga seperti itu sekarang. Ada masalah di parkirnya. Jangan sampai nanti malah menambah masalah di sana,” jelas Budi.
Ia memandang kawasan Pecinan memiliki potensi besar untuk dimunculkan kekhasannya sendiri. Artinya ada pembeda dengan koridor Heritage Kayutangan. Dosen Arsitektur ITN Malang ini menyarankan agar Pemkot Malang memikirkan pembangunan arsitektur tambahan penanda Kawasan Pecinan.
Budi menyarakan adanya street furniture yang bertemakan arsitektur China Town di Pecinan. Bisa ditambah arsitek furniture lampion. Atau seperti di Kayutangan, dengan lampu khasnya, di Koridor Pecinan bisa dibuatkan hal yang sama tetapi memiliki kekhasan ala Pecinan.
“Tapi yang terpenting libatkan masyarakat, pemilik-pemilik toko lawasa di sana. Ajak mereka memunculkan kekhasan atau pernak-pernik China Town,” kata dia.
Menurut Budi perlu ditambahkan event khas pula. Disarankan memunculkan pasar malam, seperti Kya-Kya di Surabaya. Kota Malang bisa memunculan dengan khas Malang seperti “mlaku-mlaku” atau “ngelencer” di Koridor Pecinan. (ica/van)