.
Saturday, December 14, 2024

Yasinta Inna Salsabila, Manajer Fungsional Yamois Indo Prima; Inovasi Tiada Henti

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Meneruskan bisnis keluarga bukan hal yang mudah. Apalagi harus bisa terus mempertahankan bisnis yang sudah lama dibangun. Namun bagi perempuan satu ini tidak ada kata menyerah. Ia adalah Yasinta Inna Salsabila, Manajer Fungsional Yamois Indo Prima.

Ia menceritakan bagaimana awal berkarir meneruskan bisnis keluarga yang dibangun dan harus meninggalkan bangku perkuliahan. Bahkan ia juga yang mempertahankan bisnis keluarganya agar tetap bertahan di tengah berbagai gempuran.

“Mulai handle secara full tahun 2018, saat itu saya masih kuliah semester 3 dan terpaksa berhenti. Karena bisnis yang dibangun oleh Uni saya ini mengalami penurunan. Banyak faktornya, salah satunya kurangnya manajemen keuangan dan penguatan MoU. Akhirnya di sana saya secara menyeluruh terjun untuk membantu mengurusi bisnis ini,” terangnya.

Bisnis yang ditekuni merupakan bisnis pengolahan ikan. Ikan segar yang di dapat dari Pantai Sendang Biru, Malang Selatan itu diolah menjadi berbagai jenis produk. Mulai dari frozen food seperti siomay, tahu bakso, ikan segar frozen dan masih banyak lagi.

“Sedikit-sedikit saya paham terkait dengan manajemen usaha. Kala itu yang saya lakukan adalah bagaimana agar produk yang saya jual ini. Alhamdulillah diberi jalan, banyak relasi-relasi yang membantu termasuk juga dari Dinas Kesehatan melalui Puskesmas yang membantu untuk menerbitkan PIRT, ” ujarnya.

Tak berhenti sampai di sana, ia terus melakukan gerakan-gerakan inovatif untuk memajukan mempertahankan bisnisnya. Termasuk memenuhi standarisasi sebagai suatu usaha mulai dari halal produk sampai dengan BPOM.

“Untuk memutar agar bisnis terus berjalan, tahun 2018 adalah awal kali pertama berjualan secara online. Kala itu masih terkenalnya Facebook, jadi kami mencoba berjualan di sana. Dan alhamdulillah ternyata mendapatkan sambutan yang baik dari pelanggan,” imbuhnya.

Di samping mulai merambah ke berbagai platform online, yang tak kalah penting adalah kolaborasi dengan berbagai sektor. Mulai dari kedinasan sampai dengan dunia akademisi. Salah satunya yakni Universitas Brawijaya.

“Saat covid – 19 itu adalah masa yang benar-benar membuat down. Untungnya kami punya relasi yang selalu mensupport, termasuk Pak Angga dari UB yang selalu mendukung kami. Berbagai hal dilakukan, salah satunya juga pelatihan-pelatihan pengolahan ikan. Akhirnya disitu sedikit demi sedikit mulai bangkit dan produk yang dijual lebih beragam,” paparnya.

Meskipun sebagai sosok perempuan, namun Sinta tak pernah berkecil hati. Ia yakni bahwa dirinya bisa untuk bangkit dan menjalankan bisnis dengan baik. Wanita bukan sosok yang lemah, tapi bisa juga kuat tahan banting dalam menghadapi berbagai keadaan. (adm/nda)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img