MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Untuk membantu dan menyiapkan Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (PDBK) raih hasil maksimal, Yayasan Insan Permata Malang menggelar Sit In dan Pra Pengenalan Lingkungan Sekolah (PLS). Program ini digelar pada tanggal 14-16 Juli 2022 di PAUD IT, SDIT dan SMPIT Insan Permata Malang sebagai penyelenggara layanan inklusi.
“Sit In merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kegiatan singgah dan mengamati segala sesuatu yang baru di sekolah, kegiatan ini diperuntukkan bagi PDBK. Dalam Kegiatan ini semua pihak terlibat mulai dari sekolah, siswa dan orangtua,” terang Unit Tumbuh Kembang Talenta Insan Permata Malang, Fynuril Aziza, S.Pd.
Dijelaskannya, kegiatan ini rutin diselenggarakan oleh Unit Tumbuh Kembang Talenta Insan Permata Malang. Merupakan sarana untuk membantu siswa melakukan penyesuaian pada lingkungan, identitas dan metode belajar baru. Diikuti oleh semua PDBK di lingkungan Insan Permata Malang, mulai dari PAUD, SDIT hingga SMPIT.
“Dengan tujuannya menyiapkan siswa PDBK secara akognitif, sosial, perilaku maupun emosi agar mencapai hasil yang maksimal saat sudah mengikuti pembelajaran yang ditandai dengan tumbuhnya rasa ingin tau dan kematangan kesiapan sekolah, sehingga mampu mencapai prestasi terbaiknya,” jelasnya.
Bentuk kegiatan Sit In ini berupa school tour yaitu mengenalkan lingkungan sekolah kepada siswa. Juga school activity yaitu mengenalkan pembiasaan (aktifitas) dan budaya sekolah serta kegiatan pra akademik sesuai jenjangnya masing-masing dengan konsep stimulasi dan joyfull learning.
Sementara Rumah Tumbuh Kembang Talenta adalah salah satu unit di bawah Yayasan Insan Permata Malang yang berfokus kepada layanan pendampingan PDBK dan mitra diskusi tumbuh kembang di lingkup Yayasan Insan Permata Malang.
“Saat ini, Yayasan Insan Permata malang memiliki 33 PDBK yang ada dibawah pendampingan Rumah Tumbuh Kembang Talenta dan tersebar Di tiga Unit yakni PAUD, SD, dan SMP. Jenis-jenis diagnosanya pun beragam, mulai dari Autistic Spectrum Disorder (ASD), Dislexia, Tunarungu, Celebral Palsy, Gangguan Komunikasi Sosial, Down Syndrom dan Attention Defisit Disorder (ADD),” pungkas Fynuril. (adv/bua/lin)