MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Bagi calon guru atau yang sudah menjadi guru tertentu, beruntung mereka yang menjadi mahasiswa Pendidikan Profesi Guru (PPG) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Islam Malang (Unisma). Tidak hanya mendapat bekal Kompetensi keilmuan tetapi juga dibekali wawasan yang lain. Seperti kebhinekaan dan kebangsaan. Selain itu di program pengembangan personal mereka mendapat capacity building.
Hal itu disampaikan Ketua Program Profesi Guru (PPG) FKIP Unisma, Ganjar Setyo Widodo, S.Pd., M.Pd, Rabu (22/1) kemarin. Kepada Malang Posco Media, dia mengatakan PPG Unisma mempunyai ciri khas. Memiliki keunggulan. Mereka tidak hanya profesional, tetapi juga berkarakter. Berakhlakul karimah dan berwawasan ahlussunnah wal jamaah.

“Setiap pelaksanaan kuliah kami awali dengan doa dan shalawat. Supaya lahir batin mereka tercerahkan. Dan mendapat ilmu yang bermanfaat. Kami juga bekali mahasiswa dengan kebhinekaan dan kebangsaan,” ungkapnya.
Terkait dengan capacity building, Ganjar menjelaskan hal tersebut sebagai program pengembangan. Penting untuk diberikan kepada calon guru profesional. Karena mereka adalah agen perubahan. Sehingga harus mempunyai kapasitas individu yang betul-betul mapan dan bisa berinovasi dalam memberikan dampak positif pada masyarakat.
“Di kapasiti building kita membentuk kapasitas di individu itu supaya menjadi pionir dalam membawa perubahan. Masuk pada program pengembangan. Untuk guru generasi yang baru,” terangnya.
Kamis (23/1) hari ini, PPG FKIP Unisma akan mengukuhkan sebanyak 1415 lulusan. Mereka terdiri dari empat gelombang perkuliahan. Yakni PPG Prajabatan Gelombang 2023 Gelombang 2 sebanyak 50 mahasiswa, PPG Prajabatan 2024 Gelombang 1 sebanyak 53 mahasiswa, PPG Guru Tertentu 2024 Gelombang 2 sebanyak 576 mahasiswa dan PPG Guru Tertentu 2024 Gelombang 3 sebanyak 736 mahasiswa.

Kegiatan Yudisium dan Pengambilan Sumpah Profesi digelar secara hybrid di Gedung Utsman Bin Affan Hall Abdurahman Wahid Unisma. Lulusan PPG Calon Guru mengikuti secara offline. Sedangkan yang Guru Tertentu secara online.
Mereka telah menyelesaikan tugas studi masing-masing. Bagi yang calon guru kuliahnya selama satu tahun atau dua semester secara luring. Sebelumnya mereka mengikuti seleksi dari Kementerian. Lalu diversifikasi oleh kampus. Di akhir kuliahnya mahasiswa mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). “Selain kuliah mahasiswa juga melaksanakan PPL 1 dan PPL 2. Selama satu tahun mereka digembleng dan dididik sebagai calon guru profesional,” ucap Ganjar.
Sedangkan yang Guru Tertentu masa studinya 60 hari. Karena mereka sudah jadi guru. Prosesnya belajar secara mandiri. Dan pada akhirnya mereka mengikuti Uji Kinerja dan UTBK. “Mereka mendapat tugas merekam performa mengajarnya dan mengumpulkan rencana mengajarnya. Tugas tersebut dinilai oleh dosen,” tuturnya.
Ganjar bersyukur Periode kali ini mencapai kelulusan 98,9 persen. Hari ini mereka akan yudisium dan mengambil sumpah profesi. Ganjar berharap para lulusan PPG FKIP Unisma menjadi guru-guru profesional. Guru yang adaptif dan inovatif. Sehingga bisa mendampingi generasi saat ini dan yang akan datang.
Karena kata dia, tantangan saat ini bukan berorientasi pada kebutuhan guru, tetapi siswa. Guru harus bisa menyesuaikan kebutuhan siswa di masa yang akan datang. “Semoga mereka dapat menjunjung tinggi martabat profesi dan melaksanakan kode etik guru dengan sebaik-baiknya,” harap Ganjar. (imm/sir/udi)