MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Akhir pekan kemarin kawasan Kayutangan Heritage dipenuhi oleh muda-mudi yang tampilan gaya kekinian. Mereka mengekspresikan gaya busananya kepada masyarakat hingga menyebabkan kemacetan lalu lintas di sekitarnya. Bahkan zebra cross atau marka penyeberangan sempat dijadikan catwalk oleh sebagian muda-mudi saat itu.
Menanggapi hal tersebut, Plt Kepala Dinas Perhubungan Kota Malang Handi Priyanto mengatakan bahwa zebracross bukan untuk tempat fashion show. Apalagi, kerumunan orang yang begitu banyak di sekitar itu dapat mengganggu sinyal Area Traffic Control System (ACTS) atau traffic light. Apabila ini terganggu maka praktis juga akan berpotensi menimbulkan kemacetan.
“Disitu tertanam ATCS dinamis, tidak bisa kita katakan kalau (lampu menyala) merah dipakai jalan, kalau hijau (orang) minggir. Karena penuh orang berkerumun disitu, sinyal inframerahnya tidak bisa menangkap pergerakan mobil, kasihan pengendaranya. Dia akan merah terus. Karena mereka terus berkerumun disitu maka akan merah terus. Karena traffic light kita disitu bukan manual, itu otomatis,” jelas Handi kepada Malang Posco Media, kemarin.
Masalah seperti itu, lanjut Handi, juga pernah terjadi sebelumnya. Misalnya seperti ATCS di wilayah Ki Ageng Gribig. Sempat pihaknya mengira ada trouble dari ATCS. Namun beberapa saat kemudian diketahui masalahnya karena adanya gangguan pada sinyal inframerahnya.
“Sempat berfikir apa trouble atau kenapa, ternyata di Lesanpuro gang berapa itu setiap mobil atau motor yang keluar dari gang itu Supeltas menghadang arus utama. Memberi jalan mobil untuk keluar, sehingga sinyal inframerah tidak mengenali tanda yang ada di depan,” ungkapnya.
“Sehingga pergerakan mobil dianggap kosong. Padahal itu masih panjang tapi karena tidak tertangkap sinyal inframerah itu tadi, maka akan sama seperti di Kayutangan,” sambung Handi.
Oleh karenanya, kembali menyikapi fenomena fashion show di Kayutangan, Ia mengimbau agar kejadian serupa bisa dicegah. Sebab hal itu tentu bakal merugikan pengguna jalan lain. Sepatutnya fashion show bisa dilangsungkan di tempat lain yang lebih aman dan tidak di jalan yang notabene mudah menimbulkan kemacetan.
“Apalagi Kayutangan terletak di jantung kota. Memang yang fashion show hanya satu-dua, tapi yang nonton kan berkerumun dan banyak. Ini kalau mau dibuat seperti itu bisa di tempat lain,” tandasnya. (ian/aim)