MALANG POSCO MEDIA– Di tiap penghujung bulan Juli, Malang Posco Media (MPM) mulai mengadakan sejumlah kegiatan untuk peringatan hari jadinya. Sebelum puncak peringatan HUT ke-4 pada 1 Agustus nanti, MPM sudah mengawali rangkaian kegiatan peringatan hari jadinya dengan berziarah dan tabur bunga ke sejumlah tokoh perintis dan pendahulu. Ini dilakukanRabu (24/7) lalu.
Sejumlah tokoh tersebut yakni makam Husnun N. Djuraid yang berada di Pemakaman Umum Ngujil. Lalu Indra Slamet Santosa di TMP Suropati Jalan Veteran. Lalu H. Eddy Rumpoko di TMP Kota Batu dan Dr. H. Imam Kabul M.Si di TPU Samaan.
Ziarah ini momen yang sangat spesial khususnya bagi saya, Ian Nurmajidi Umar wartawan Malang Posco Media, yang ikut serta bersama jajaran direksi dan manajemen ziarah. Selain karena pertama kali melakukan ziarah bersama direksi dan manajemen, beragam cerita, sejarah, informasi, dan pelajaran berharga bisa didapatkan selama ziarah.
Jujur saja, dari sejumlah tokoh yang menjadi tujuan ziarah, hanya beberapa saja yang pernah saya kenal dan jumpai. Yaitu Pak Husnun N. Djuraid serta Pak Eddy Rumpoko. Saya mengenal pak Husnun sejak 2015 ketika menjabat sebagai Komisaris di perusahaan lama. Dalam berbagai kesempatan seperti rapat, hingga mengobrol di kantin, saat itu beliau sering menyisipkan motivasi terkait penulisan berita.
Ketika itu, saya memang cukup sering menulis berita, meskipun saat itu saya masih bertugas di pemasaran. Belum menjadi kru redaksi seperti sekarang. “Walaupun di pemasaran, jangan pernah merasa minder karena kalian juga wartawan. Justru buktikan kalian bisa membuat berita yang bagus,” pesannya yang sampai saat ini masih saya ingat.
Saya juga pernah mengenal Pak Eddy Rumpoko semasa menjadi Wali Kota Batu. Beliau pernah saya jumpai di Balai Kota Among Tani dalam suatu acara pada sekitar tahun 2016. Saat itu, saya memang tengah ditugaskan di Kota Batu dan menginap di kantor biro Jalan Diran selama beberapa bulan.
Dalam kesempatan itulah kami berkenalan dan berkomunikasi ringan. Pada saat itu beliau didampingi oleh pak Punjul Santosa, Wakil Wali Kota Batu. Di situlah saya mengenal pak Eddy Rumpoko sebagai sosok yang bersahabat.
Sementara tokoh lain, seperti Indra Slamet Santosa dan Imam Kabul, belum pernah saya ketahui bagaimana sosoknya.
“Pak Indra ini dulu pimpinan di Jawa Pos yang dihibahkan membantu saya. Semangatnya beliau sampai usia 90-an tidak hilang, masih terus semangat. Kalau Pak Imam Kabul, sebagai tokoh masyarakat punya kepedulian pada eksistensi media. Beliau ini selalu support media, teman-teman wartawan, untuk tetap eksis,” kenang Juniarno Djoko Purwanto atau biasa saya menyapa Pak Pur, Komisaris Utama Malang Posco Media, ketika menceritakan figur tokoh-tokoh tersebut.
Selama perjalanan saat ziarah, pak Pur menceritakan banyak sejarah dan pengalaman bersama tokoh-tokoh tersebut. Dari cerita-cerita Pak Pur, saya memahami tokoh tokoh tersebut punya andil dan jasa besar terhadap dunia media dan para jurnalis yang ada di Malang Posco Media. Termasuk, banyak hal yang bisa diteladani dari masing-masing sosok tersebut. Merek aitu guru dengan ilmu kebaikannya masing-masing.
“Ziarah ini menjadi pengingat bagi kita, bagi karyawan saat ini, bahwa banyak tokoh yang punya jasa dan bisa menjadi teladan. Yang harus ditiru adalah kebaikan-kebaikannya, ilmu-ilmunya, itu yang harus diambil,” tegas pak Pur.
Dengan berziarah, diharapkan seluruh karyawan Malang Posco Media menjadi pribadi yang lebih baik lagi dengan meneladani tokoh-tokoh pendahulu tersebut. Setelah ziarah, rangkaian peringatan HUT ke-4 Malang Posco Media dilanjutkan dengan agenda kerja bakti bersama pada Sabtu (27/8) hari ini. Setelah itu, seluruh karyawan Malang Posco Media akan melakukan jalan sehat bertajuk MPM Grebek CFD pada 28 Juli besok. Rangkaian peringatan HUT ke-4 Malang Posco Media, ditutup dengan Open House yang digelar pada 1 Agustus nanti sebagai puncak acara. (ian/van)
