MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Sensus penduduk kembali dilakukan. Warga kali ini diminta ikut berpartisipasi agar pendataan kependudukan dapat lebih valid sehingga dapat menjadi dasar pembuatan kebijakan dengan baik. Kota Malang pun memulai sensus penduduk, mulai pekan ini.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan sensus penduduk dilakukan untuk bisa menentukan arah kebijakan dan evaluasi pembangunan Kota Malang.
“Sebutannya sensus ini adalah Long Form SP2020 yang digunakan untuk perencanaan dan evaluasi pembangunan Kota Malang. Data ini akan secara detail dimintakan kepada tiap-tiap warga penduduk,” tegas Sutiaji.
Pendataan sensus ini akan meliputi pendataan kejadian kelahiran, kematian, perpindahan penduduk dan lainnya berkenaan dengan data kependudukan dan perkembangannya.
Menjelaskan lebih detail, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang Erny Fatma Setyoharini menjelaskan sensus penduduk melalui kegiatan Long Form SP2020 sudah dimulai sejak Minggu (15/5) lalu.
“Saya sempat pantau pendataan di Kelurahan Sukun. Petugas lebih difokuskan pada pendataan untuk pemutakhiran data rumah tangga pada wilayah terpilih selama 17 hari hingga 31 Mei 2022 nanti,” tegas Erny.
Data yang dikumpulkan diantaranya data keberadaan keluarga, identifikasi rumah tangga, pendidikan kepala rumah tangga, jumlah anggota rumah tangga, dan keberadaan kematian dalam rumah tangga selama lima tahun terakhir.
Erny berpesan kepada petugas agar melakukan pendataan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) lapangan dan berpegang pada konsep definisi yang telah diajarkan selama pelatihan. Ia juga menyampaikan agar petugas selalu menerapkan protokol kesehatan selama pendataan.
“Dalam pemutakhiran LF SP2020 ini diperlukan kecermatan dan ketepatan dalam mengidentifikasi rumah tangga. Kekurangtepatan dalam pemutakhiran yang lakukan akan berdampak pada pendataan rumah tangga sampel selanjutnya,” ujar Erny.
Ia menjelaskan pendataan di Kota Malang menerjunkan 230 petugas yang akan mengerjakan 793 blok sensus yang tersebar di lima kecamatan.
Petugas yang diterjunkan ke lapangan mengenakan atribut dari BPS seperti rompi, papan nama, tas, dan face shield dan telah vaksin booster.
“Partisipasi masyarakat dapat dilakukan dengan menerima kedatangan petugas sensus dan memberikan jawaban yang sebenar-benarnya. Setiap jawaban yang diberikan oleh masyarakat akan sangat berarti untuk kemajuan daerah,” pungkasnya. (ica/aim)