MALANG POSCO MEDIA – Hidup harus diperjuangkan. Tak boleh ada kata menyerah! Apalagi bersikap cengeng sampai putus asa. Segalanya harus diperjuangkan dengan kerja keras, totalitas dan loyalitas tinggi. Profesional itu menyangkut integritas seseorang dalam bekerja, baik sendiri maupun bersama tim. Dibutuhkan mental yang tangguh untuk bisa menjadi sukses dan menang dalam kehidupan.
Singa disebut raja hutan bukan karena paling besar, bukan paling kuat, bukan paling cepat larinya, dan bukan paling tangguh ketika mengejar lawan-lawannya. Tapi karena singa tak takut siapa pun. Besar dan kecil akan dilibas sama singa. Dimana saja, kapan saja. Karena itulah singa dijuluki Raja Hutan karena punya mental yang kuat. Mental Singa! Bahasa di Malang: Mental Singo.
Selama ini, kita mengenal singa hidup di hutan. Padahal, faktanya singa itu tidak benar-benar tinggal di hutan. Singa hidup di sabana dan padang rumput yang tersebar di Afrika Selatan dan India. Dilansir dari Funk and Wagnalls Encyclopedia yang dikutip idntimes.com dalam kolom discoveri (31/1/2019), ada sepuluh alasan mengapa Singa disebut Raja Hutan.
Pertama, singa disebut raja hutan karena kekuatannya, dia tidak takut dengan hewan-hewan lain. Hutan dipilih sebagai takhta dari sang raja karena para hewan identik hidup di hutan.
Kedua, singa punya musuh yaitu Hyena. Ketiga, Hyena jadi musuh alami singa karena hewan buruan mereka serupa: rusa, kijang, dan zebra.rAdapun musuh alami lain dari singa adalah manusia yang gemar memburu mereka sekadar untuk mengambil bulunya.
Keempat, uniknya singa betinalah yang bertugas untuk sebagian besar perburuan. Kelima, 5. Singa bangga untuk hidup berkelompok. Keenam, kelompok singa biasanya terdiri dari kurang lebih 15 singa betina dan 3 singa jantan. Ketujuh, Singa punya tubuh yang besar dan kuat, yakni dengan panjang mencapai 2 meter dan berat mencapai 225 kg.
Kedelapan, Singa suka menjaga ketertiban, bahkan tidak jarang akan menghukum singa lain yang tidak patuh aturan. Kesembilan, Singa berkuasa atas teritorialnya, dia mengendalikan setiap hal yang ada di atasnya. Meski begitu, tetap saja Hyena tidak memedulikan teritorialnya ini. Kesepuluh, Singa tidur 20 jam sehari, benar-benar menunjukkan layaknya seorang raja.
Sumber lain menyebutkan, Singa dalam dunia hewan termasuk dalam genus Felidae sama dengan kucing. Itu sebabnya binatang ini sering disebut sebagai kucing besar. Julukan lainnya adalah raja hutan. Sebutan tersebut menginspirasi banyak orang membuat film dan cerita. Banyak judul film mengenai singa si raja hutan, seperti The Lion King dan Narnia.
Dalam pelajaran sains, ada istilah rantai makanan dalam satu komunitas. Secara sederhana, rantai makanan merupakan garis yang menandai peristiwa makan dan dimakan antar satu makhluk hidup dan lainnya. Pada ekosistem padang savana, singa berada di puncak. Tidak ada yang memakan singa. Mereka mungkin mati karena sakit atau berkelahi dengan sesama atau Hyena yang merupakan musuh dalam perburuan.
Singa tidak mempunyai rasa takut dengan hewan lain, termasuk yang berasal dari hutan. Apalagi dirinya selalu hidup berkelompok. Hewan lain yang berada di dekatnya justru takut. Bahkan gajah yang terkenal berbadan besar juga tak berani.
Yang menarik kelompok singa hidup sangat teratur, khususnya pada saat makan dan berburu di padang rumput. Siapa saja yang melanggar aturan akan mendapat hukuman. Aturan kelompok ini kerap dianggap mirip dengan manusia dengan raja di dalamnya.
Mental Singa itulah yang juga ditunjukkan Arema FC, tim kebangaan arek Malang saat menghadapi Bali United pemuncak klasemen sementara BRI Liga 1 2021/2022 kemarin petang. Meski diserang habis-habisan oleh duet Spasojevic dan Ripat, Rafly dkk tetap bisa meladeni permainan tangguh laskar Tridatu.
Bahkan Arema FC berhasil menang lebih dulu setelah Carlos Fortes sukses memperdayai Nadeo Candrawinata dalam penalti setelah Alfarizi dijatuhkan di kotak penalti. Tapi petaka terjadi saat tendangan Spasojevic yang mengarah ke penjaga gawang Adilson Maringa justru membentur kaki Dendi Santoso dan masuk ke gawang. Padahal Dendi bermaksud menghalau setelah bola lepas dari jangkauan Maringa.
Kedudukan sama 1-1 tak membuat Arema FC goyah dan loyo. Dendi Santoso yang tampak menyesali gol bunuh diri itu pun tetap tampil profesional. Tetap bermain dan menyerang bersama Dedik Setiawan dkk. Tetap ngotot dan kerja keras menyerang ke jantung pertahanan lawan. Ya mental singa, tidak takut, tidak menyerah dan tidak putus asa ini memang harus dimiliki oleh masing-masing orang dalam sebuah tim solid sehingga mudah mencapai tujuan.
Target kemenangan bisa dicapai dengan mudah karena kerjasama kelompok. Tidak egois, taat aturan, beretika dan menghormati yang lain. Kesolidan dan keguyuban inilah yang akan ditakuti dan membuat siapa saja segan. Seperti singa yang selalu ditakuti karena suka berkelompok (baca: team work).
Meskipun hasil akhirnya kalah, Arema FC telah menunjukkan permainan dan perlawanan yang oke. Sempat di awal liga terseok seok dan susah menang, tapi Arema FC sempat menjadi pemuncak klasemen sementara, meski hanya bertahan sebentar. Dan yang paling fenomenal, Arema FC sempat menjadi tim tangguh yang tidak terkalahkan dalam 23 laga.
Menang tetap tidak sombong, kalah pun tidak terpuruk. Karena apapun permainan, pekerjaannya, proyeknya, program dan segala targetnya, semua sangat bergantung pada proses kerjasama yang apik semua anggota tim atau karyawan dalam perusahaan. Kesuksesan itu karena kerja bersama bukan kerja individu yang egois.
Ada ungkapan: Jangan ada dua ‘matahari’, cukup satu dalam sebuah tim, perusahaan dan organisasi. Kalau ada dua, atau lebih, bahkan semuanya ‘matahari’ bakal kisruh, tidak kondusif dan rawan pecah dan gagal. Sebab semuanya potensi menjadi leader atau pemimpin semua. Pandai semua, cerdas semua, instruksi semua, tapi belum tentu cakap semua dalam bekerja. Kalau semuanya menjadi leader, lalu siapa yang menjalankan perintah dan program kerjanya.
Kalau dalam tim sepakbola semuanya striker, siapa yang menjadi penyerang, pengatur bola, bek, dan penjaga gawang. Tentu tim bola tidak akan ideal. The Dream team adalah bila semua anggota tim memahami dan menjalankan fungsi dan tanggungjawab sesuai dengan posisi yang diamanahkan kepadanya. Biar imbang, biar berjalan normal dan gol, kemenangan dan kesuksesan tercipta.
Apapun di alam ini butuh keseimbangan. Seperti gugusan solar system atau tata surya di alam ini. Komposisi ideal yang diciptakan Tuhan untuk keseimbangan dan kesempurnaan alam semesta. Ada Matahari yang paling besar dan perkasa, tapi di tata surya juga ada planet-planet lain yang mengelilinginya. Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Jupiter, Saturnus, Saturnus, Uranus, dan Pluto. Semua bekerja dan tunduk pada orbitnya dan tak kena lelah apalagi menyerah sehingga terciptalah keseimbangan dan ketenangan alam.
Sapto Anggoro dalam Kolom Inspira merdeka.com menulis berjudul Kekuatan Mental Membawa Sukses (18/6/2014). Ia menceritakan Kolonel Sanders pendiri KFC yang membuat resep ayam goreng, dia harus mencoba sampai 100 kali lebih akhirnya menemukan resep yang pas, yang akhirnya mendunia.
Developer game dunia, Rovio. Sudah membuat 50 game ternyata tidak memberikan keuntungan buat perusahaannya. Begitu game ke-54, permainan Angry Bird diluncurkan, ternyata sukses dan disukai orang banyak. Rovio pun sukses.
Begitu pula cerita tentang Soichiro Honda, pembuat mobil Honda. Dari kecil punya mimpi bikin mobil, tapi selalu menemui kegagalan. Pabrik dan bengkelnya dua kali terbakar, dia bangkit. Piston yang dibuat berkali-kali dianggap buruk, tapi dia tak menyerah. Dia belajar bikin piston sebaik mungkin dengan baca buku dan kuliah. Akhirnya piston buatannya diakui oleh pabrikan lain. Dan, akhirnya Honda pun berkibar hingga kini.
Honda berhasil membuktikan bahwa orang yang asalnya miskin, ndeso, minim pendidikan dan modal kecil juga bisa sukses, bahkan merajai dunia. Ketika gagal – ia bangkit, ketika menemui kesulitan dalam temuannya – ia belajar dan kuliah lagi. Karena kuatnya mimpi punya perusahaan mobil itulah, maka dia pasang dalam tagline “The Power of Dream.”
Soichiro Honda berkata, “Orang melihat kesuksesan saya hanya satu persen. Tapi, mereka tidak melihat 99 persen kegagalan saya.” Dia melanjutkan, “Ketika Anda mengalami kegagalan, mulailah bermimpi, mimpikanlah mimpi baru dan berusahalah untuk mengubah mimpi itu menjadi kenyataan.” (*)