MALANG POSCO MEDIA – Rangkaian HUT ke 108 Kota Malang bergema untuk masyarakat luas. Selain UMKM Kota Malang, juga
mendukung gerakan nasional bangga produk Indonesia. Itu tampak dalam Malang City Expo di Kartini Imperial Building, Senin (28/3) kemarin.
Tidak kurang dari 50 stan memamerkan produk terbaiknya dalam expo yang menghadirkan 16 kota dan kabupaten, enam BUMN/BUMD dan enam kementerian tersebut.
Mislnya dari Aceh memamerkan produk unggulan kopi, lalu madu harimau dan coklat cacao dari Jember. Juga ada perlengkapan olahraga dari Kementerian Pemuda dan Olahraga, layanan perseroan hingga pameran kedirgantaraan mahasiswa UMM.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan Kota Malang, Muhammad Sailendra mengatakan event yang digelar selama empat hari itu bertujuan mendukung gerakan nasional bangga produk Indonesia. Selain itu juga mendukung gerakan wisata di Indonesia.
“Kemudian mendukung promosi dan pemasaran produk UMKM dan IKM Kota Malang yang terdampak Covid-19. Meningkatkan kunjungan wisatawan di Kota Malang dan meningkatkan digitalisasi berbagai bidang usaha produk UMKM dan meningkatkan kerjasama promosi antardaerah. Tujuannya meningkatkan jumlah kunjungan wisata dan promosi daerah di tengah pandemi,” beber Sailendra.
Wali Kota Malang Drs H Sutiaji mengatakan kolaborasi di Malang City Expo membawa tujuan mengangkat ekonomi. Ia bersyukur dapat menggelar event tersebut seiring dengan adanya pelonggaran pembatasan akibat pandemi Covid-19.
“Kami ucapkan terimakasih kepada semua komunitas. Kita sudah memulai persiapan bahwa pandemi sudah menjadi endemi. Pelan-pelan kita buka ruang-ruang penguatan ekonomi. Harapannya supaya nanti juga pembangunan bisa tetap berjalan. Angka kemiskinan kita sudah mulai berkurang,” tutur Sutiaji usai memberi sambutan.
Melalui event seperti ini, lanjut Sutiaji akan mendorong terjadinya transaksi yang kemudian turut serta mengangkat ekonomi. Apalagi beberapa waktu kemarin, perekonomian terdampak oleh pandemi.
“Hari ini kita bertemu harus ada keberanian untuk beraktivitas di pandemi Covid-19. Ini kontribusi yang kuat karena baru Kota Malang setelah kemarin di Jakarta ada Inacraft. Kelonggaran itu ditangkap oleh Kota Malang bertepatan di tanggal 1 April akan memperingati HUT ke-108,” paparnya.
Ia pun kembali mengingatkan seperti yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo bahwa potensi SDA dan SDM Indonesia sangat luar biasa. Bila tidak didukung dan dikuatkan maka masyarakat Indonesia hanya akan jadi penonton di negeri sendiri. Maka perlu kolaborasi dan akselerasi meningkatkan potensi itu dengan bangga terhadap produk dalam negeri.
“Ketika mau bangkit dengan bangga produk dalam negeri, bangga dengan produk kita sendiri, Indonesia akan jadi berpengaruh dalam pertumbuhan ekonomi secara makro. Dari Sabang sampai Merauke punya alam dan SDM luar biasa hingga budaya masing-masing,” tutur Wali Kota Sutiaji.
Salah satu peserta Malang City Expo, yakni dari Kabupaten Bener Meriah Aceh mengenalkan dan mempromosikan produk andalan berupa kopi. Di Kabupaten Bener Meriah, kebanyakan penduduknya bertani kopi. Karena wilayah Bener Meriah berada di ketinggian 200-2.500 Mdpl. Selain kopi juga ada produk lain yang terus dikembangkan yakni tembakau dan pisang Cavendish
“90 persen di sana petani kopi yang mana ini diminati di Eropa, senang kopi organik tanpa pupuk. Ini disenangi konsumen Eropa. Jadi Alhamdulillah secara geografis, memang masih baru 17 tahun hasil pemekaran Aceh Tengah,” ujar Wakil Bupati Bener Meriah Aceh, Dailami ketika mengisi dialog disela Malang City Expo.
Produk kopi Gayo sudah diekspor ke mancanegara. Saking merakyatnya kopi, ada sebuah tradisi yang melakat dalam kehidupan sehari-hari di Kabupaten Bener Meriah.
“Tradisi kita di Bener Meriah, kalau tamu datang wajib disuguhkan kopi. Makanya kalau belum datang kopi, belum bisa cerita. Kopi ini, yang sebenarnya tidak bisa pakai gula putih, tapi kalau diseruput dengan gula aren bisa obat lambung,” ungkap Dailami.
Berbeda dengan Dailami, Wakil Bupati Kabupaten Berau H. Gamalis justru menyempatkan hadir ke Malang karena punya misi khusus. Ia ingin membuktikan adanya pasar tradisional yang bersih dan sehat.
“Kami ingin menjadikan pasar di Kabupaten Berau bagian dari tempat tujuan wisata. Untuk kebersihan pasar, kami mendapat rekomendasi pasar di Kota Malang adalah pasar tradisional yang sangat bersih. Kenyataannya memang seperti apa yang disampaikan kalau ingin belajar pasar bersih datang ke Malang,” sebut Gamalis. (ian/van)