MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Tim sepakbola SMP Negeri 1 Singosari (SINESA) sukses mengukir sejarah. Untuk pertama kalinya tim dari ekstrakurikuler sepakbola ini menjadi juara umum dalam turnamen nasional. Yakni Juara 1 kategori U-15 dan juara 2 kategori U-13.
Turnamen nasional tersebut digelar di Cilodong Depok, pada 28 Maret lalu. Tim Sinesa memboyong 17 pemain. Mereka adalah Kevin, Bima, Diandra, Najmi, Andika, Nesta, Muh. Raisyah, Javier, Irwan, Bisma, Faizal, Cevin, Aldo, Abdul, Muh. Nur, Muh. Bima, dan Ahmadan.
Kevin Akbar Firmansah selaku kapten tim Sinesa U-15 mengatakan, timnya sudah bekerja keras untuk turnamen bergengsi ini. Ada banyak kendala dan tantangan. Terutama kendala fisik. “Kami belum terbiasa dengan cuaca di Depok. Disana panas. Kami harus forsir apalagi sehari bisa sampai 3 kali main,” katanya.
Pelatih Ekstra Sepakbola Sinesa, Henry ML.Toruan Amd mengatakan Sinesa patut berbangga atas prestasi tersebut. Sebab tim sepak bola Sinesa telah mengukir sejarah. Baru pertama kali dalam turnamen tersebut, yang menjadi juaranya dari tim sepak bola sekolah.
Mereka telah menjadi yang terbaik dari 80 tim utusan berbagai provinsi. Bahkan diantaranya merupakan tim dari SSB dan juga tim Diklat. “Selama ini belum ada sekolah yang menjadi juara. Baru pertama dari Sinesa,” ungkapnya dengan bangga .
Pria yang akrab disapa Coach Tata ini menjelaskan, persiapan untuk turnamen dilakukan hanya dua bulan. Satu Minggu menjelang turnamen latihan dilaksanakan setiap hari di lapangan Yon Armed Singosari.
Coach Tata bersyukur anak didiknya punya bakat dan potensi di sepakbola. Latihan yang digelar selama ini untuk pematangan skill mereka saja. “Untuk lomba kami hanya tinggal membina mental dan persiapan fisiknya,” kata dia.
Selama dua bulan tim pelatih memaksimalkan sparing. Juga melakukan evaluasi. Setelah itu masuk ke strategi permainan. “Saya latih anak-anak untuk mengandalkan teknik. Karena saya paling tidak suka kalau main fisik atau kekerasan,” kata dia.
Prestasi ini tidak hanya diukir oleh tim pemain. Tetapi juga oleh pelatih. Coach Tata baru tiga bulan membina ekskul sepakbola di SMPN 1 Singosari. Namun sudah sukses mengantarkan tim besutannya menjadi Juara Umum di turnamen nasional. “Kami tentu bangga. Dan anak-anak berhasil mengalahkan tim dari akademi SSB, bahkan juga tim Diklat,” ungkapnya.
Pelatih yang telah memegang lisensi AFC ini bertekad untuk mempertahankan piala bergilir itu menjadi piala tetap. “Kita akan usahakan bersama, semoga piala (bergilir) itu menjadi milik kita,” harapnya.
Sementara itu, Kepala SMPN 1 Singosari Drs. Susilo Wardoyo, M.Si mengatakan anak didiknya telah mampu membuktikan diri sebagai pelajar yang unggul. Ujian Nasional sudah tidak lagi digelar. Karena itu prestasi mereka dibuktikan di bidang non akademik. “Yang jelas kami bangga. Prestasi ini berkat kerja keras dan dukungan semua pihak,” ungkapnya.
Selain tim sepakbola, siswa Sinesa juga berhasil menorehkan prestasi di bidang seni bela diri pencak silat. Baru-baru ini dua siswa berhasil mempersembahkan medali perunggu. Meskipun harus terhenti di babak semifinal namun perjuangan mereka menjadi juara patut diacungi jempol.
Mereka adalah Leo Putro Adi Wibowo, Juara 3 Kategori Tanding kelas F Putra Pra Remaja dan Aldino Rizqi Ramadhan, Juara 3 Kategori Tanding Kelas Bebas Putra Pra Remaja. Yakni pada Ajang kejuaraan Kelatnas Indonesia Perisai Diri Malang Cup I, tingkat Jawa Timur 2022.
Kepada Malang Posco Media, Leo Putro Adi Wibowo mengatakan ini sebagai pertarungan pertama kali dalam hidupnya. Karena itu dia sempat gugup menghadapi lawan. “Saya ingat pesan pelatih untuk harus menang, maka saya pun tampil berani dan percaya diri,” katanya.
Meskipun begitu, medali tersebut menjadi cambuk bagi mereka untuk mengukir prestasi lebih tinggi lagi. Hal itu diungkapkan Aldino, yang mengaku menjalani pertarungan dengan penuh percaya diri. “Saya tidak gugup, supaya bisa tampil maksimal. Medali perunggu ini tidak membuat kami puas. Semoga di perlombaan selanjutnya kami berhasil membawa medali emas,” ungkapnya.
Pelatih Ekstra Bela Diri Silat SMP Negeri 1 Singosari Lukman Arif mengatakan anak didiknya kembali bersemangat setelah sekian lama vakum tidak ada pertandingan karena pandemi covid-19. Selama itu pula latihan tidak berjalan dengan maksimal karena dilaksanakan secara daring. Dan waktunya hanya seminggu sekali.
Lukman mengatakan, selain fisik juga latihan teknik. Itu penting dalam pertandingan bela diri. Terutama pencak silat. Lukman menjelaskan ada empat penilaian dalam teknik. Yaitu memukul, menendang, menolak dan membanting. “Saya selalu memberi motivasi, agar anak-anak meningkatkan latihannya. Supaya saat mengikuti kejuaraan dapat meraih prestasi yang lebih tinggi,” tukasnya. (sir/imm)