MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Gerakan Pembudidaya Ikan dalam Ember (Budikdamber) dan kolam terpal di 5 kecamatan Kota Malang tengah digencarkan. Hal ini dilakukan Pemkot Malang sebagai salah satu upaya penekan angka stunting dengan meningkatkan anak gemar makan ikan.
Kolam terpal dan Budikdamber gencar dikenalkan Pemkot Malang melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) sejak tahun 2020 lalu. Melalui serangkaian pelatihan dan bantuan prasarana. Kedua metode tersebut dinilai cocok dikembangkan di wilayah perkotaan padat penduduk seperti Kota Malang. Karena tidak memerlukan lahan luas, padat produksi dan relatif mudah pemeliharaannya.
“Alhamdulillah, beberapa hari ini kita panen. Karena kita memang ingin terus mendorong konsumsi ikan untuk kecukupan gizi warga dan bantu cegah stunting. Ada manfaat pemberdayaan ekonomi juga,” kata Plt Kepala Dispangtan Kota Malang Sri Winarni, SH
Dijelaskannya, pengembangan budidaya perikanan perkotaan terus didorong. Karena memiliki nilai strategis upaya membangun sumber daya manusia yang sehat dan bermartabat.
Sejak Sabtu (16/4) lalu, puluhan kilogram ikan jenis nila dan lele dipanen. Hal ini menjadi kabar baik, karena menurut Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang memberi indikasi positif peningkatan produksi ikan Kota Malang yang naik dari 144,29 ton (2020) ke angka 155,50 ton (2021) atau naik 7,7 persen.
Winarni menambahkan, tingkat konsumsi ikan Kota Malang tercatat 36,14 persen. Sehingga masih perlu terus ditingkatkan untuk mempercepat penurunan angka stunting yang angka prevalensinya terus ditekan hingga 9,9 persen pada 2021 atau turun 5 persen dari tahun sebelumnya.
“Kita juga kerjasama dengan berbagai pihak untuk pengembangan ini, diantaranya DPRD Kota Malang, Kelompok Urban Farming PKK Kota Malang, dan Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan),” tegas Winarni.
Sementara itu, Kepala Bidang Perikanan Dispangtan Kota Malang Ir. Kuncahyani menambahkan, total ada 90 warga yang dilatih pada 2020 dilanjut dengan 175 orang warga dan kelompok urban farming PKK pada 2021 yang sudah diberikan pelatihan dan alat.
“Untuk kisaran panen budikdamber bisa 15-20 kilogram, kalau kolam bisa 50 sampai 80 kilogram. Sebagian saat ini sudah tebar benih lagi setelah panen. Kami akan terus dampingi agar berkesinambungan,” terangnya.
Budiono, salah seorang warga pembudidaya kolam terpal asal Polehan mengungkapkan, dia sudah berhasil panen perdana sebanyak 81 kilogram. “Ini masih ada 20 kilogram lagi di kolam dan sekarang sudah tebar benih lagi, pertama 1.800 ekor dan kedua 1.600 ekor,” tutur pria yang berprofesi sebagai buruh lepas harian tersebut. (ica/aim)