Malang Posco Media-Momentum mudik lebaran tahun ini menjadi kesempatan berharga bagi masyarakat untuk berlebaran di kampung halaman masing-masing setelah dua tahun tidak dapat melakukannya. Namun demikian, hal ini juga membawa dampak lain yang perlu menjadi perhatian. Yakni meningkatnya pula volume sampah di Kota Malang.
Terbukti, ketika pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri kemarin, Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang mencatat ada kenaikan volume sampah meski tidak signifikan. Dari rata-rata 450 Ton sampah per hari, saat lebaran kemarin mencapai 480 Ton per hari.
“Volumenya hampir sama mas, cuma Hari Senin ada se
dikit peningkatan sampah di sekitaran Masjid Jami terkait pelaksanaan Salat Ied. Total 480-an ton mas yang masuk TPA Supit Urang,” ungkap Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang Wahyu Setianto kepada Malang Posco Media, Rabu (4/5) kemarin.
Menurut Wahyu, kondisi kenaikan ini memang sudah diprediksi sebelumnya. Pasalnya, tahun ini kondisi sampah rumah tangga sejak pandemi sudah banyak mengalami penuruan. Ditengarai hal itu juga disebabkan karena berkurangnya jumlah mahasiswa yang belajar di Kota Malang akibat pembatasan pandemi kemarin.
“Tiap tahun sebenarnya mesti meningkat, karena jumlah penduduk bertambah. Kita sebenarnya sehari bisa hampir 700 Ton potensi sampahnya. Apalagi nanti kalau mahasiswa semua sudah datang, pasti meningkat. Seperti yang masuk di TPA Supit Urang juga saat ini sekitar 480 Ton. Kalau berdasarkan sebelum pandemi ya sedikit ada peningkatan tapi tidak signifikan,” tambahnya.
Selama lebaran kemarin, pihaknya memang telah menyiagakan personelnya sebagai antisipasi lonjakan volume sampah. Petugas ini disiagakan di setiap wilayah tugasnya masing-masing untuk mengantisipasi kenaikan sampah. Selain petugas kebersihan yang bertanggung jawab mengatasi sampah, pihaknya juga menyiagakan petugas kebersihan sapu. Untuk petugas ini, setidaknya ada sekitar 600 petugas yang tetap bertugas saat lebaran.
“Kalau kami karena sudah rutinitas, sebelumnya itu personil tetap kami imbau untuk liburnya mengatur sendiri. Jadi kita jamin sampah terangkut semua. Kalau mereka libur, terus wajah Kota Malang jadi bagaimana. Apalagi sekarang banyak pemudik. Petugas yang menyapu itu ada sekitar 600an,” lanjutnya.
Sementara itu, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyebut upaya pengurangan sampah juga menjadi komitmen Pemerintah Kota Malang. Berkaca capaian pengurangan sampah pada tahun 2021 kemarin, Kota Malang mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Dalam laporan semester satu tahun 2021 kemarin, capaian pengurangan sampah di Kota Malang total 59.660.54 Ton per tahun atau sebesar 24.12 persen. Angka capaian ini naik, di mana pengurangan sampah pada tahun 2020 dalam laporan semester dua sebesar 55.884,15 Ton per tahun atau 22.71 persen.
“Untuk capaian penanganan sampah di Kota Malang tahun 2021, juga turut menunjukan hasil angka yang positif sesuai dengan target yakni 74.00 persen dengan besaran 183.073,24 Ton per tahun,” ujar Sutiaji.
Selain itu, juga telah disusun sejumlah langkah sebagai penguatan komitmennya. Misalnya, penguatan Bank Sampah Malang untuk mengurangi sampah organik dan anorganik, modernisasi Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Supit Urang sebagai bagian dari program Emission Reduction in Cities (ERIC) Solid Waste Management (SWM) dengan Sistem Sanitary Landfill. Tujuannya untuk meminimalisir dampak pencemaran, baik air, tanah, maupun udara. (ian/ggs)