spot_img
Friday, October 18, 2024
spot_img

Puluhan Warga Madyopuro Gelar Aksi Turun ke Jalan

Berita Lainnya

Berita Terbaru


MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Setelah lama tidam ada kabar perkembangan proses Lurah Madyopuro, warga Kelurahan Madyopuro kembali turun ke jalan. Kali ini, lebih banyak warga yang ikut dalam aksi yang digelar di sekitaran Velodrome, Kamis (12/5).Aksi ini dilakukan menyusul belum adanya kejelasan atau informasi perkembangan terkini tentang proses investigasi lurah Madyopuro yang telah disebut pelayanannya mengecewakan. Masyarakat Madyopuro saat itu kemudian tergabung dalam Forum Suara Masyarakat Madyopuro. Beberapa upaya telah ditempuh, yakni audiensi dengan camat, audiensi bersama Inspektorat Kota Malang hingga audiensi dengan DPRD Kota Malang.

- Advertisement -

“Kemudian saya sudah mengirimkan audiensi ke Wali Kota juga belum ada respon. Makanya kami memohon kepada pemkot malang sekiranya bisa mendengar suara hati jerit masyarakat yang pelayanan publiknya terganggu,” ujar Kam Mastur, juru bicara FSMM kepada awak media disela aksi.

Aksi ini digelar setelah sebelumnya urung dilakukan karena menghormati bulan Ramadan. Setelah menggelar aksi, puluhan masyarakat itu kemudian memasang kembali banner banner penolakan di beberapa titik yang sebelumnya telah diturunkan oleh Pemkot Malang. Ia pun meminta agar lurah Madyopuro dapat segera dimutasi setelah terbukti masyarakat telah terganggu karena layanan publik yang buruk.

“Bayangkan misalkan dalam satu hari saja, masyarakat tidak selesai mengurus surat, berarti sudah meninggalkan pekerjaannya satu hari. Berapa rupiah kalau sampai empat hari bolak balik, kasihan warga,” tambahnya.

Salah satu warga Madyopuro, Tami, mengatakan dirinya beberapa kali mendapatkan pengalaman tidak menyenangkan ketika mengurus surat kematian dan surat waris. Bahkan ketika mengurus sampai beberapa kali masih ada kekurangan.

“Layanannya tidak maksimal, sering bolak-balik. Kalau ada kekurangan, seharusnya (disampaikan) kurang ini kurang ini, jadi kita tidak bolak balik ke kelurahan,” kata Tami.

“Orangnya juga tidak ramah, sedikit nyentak-nyentak. Kan padahal kita orang ya tidak tahu. Harusnya kalau menjelaskan, oh begini-begini, kan ya enak,” timpal Santi warga lainnya.

Terpisah, Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji mengatakan bahwa permasalahan itu masih terus berproses. Sementara ini, ia meminta kepada masyarakat untuk tidak berburuk sangka terlebih dahulu.

“Sudah ada mekanisme. Masyarakat tidak usah cemas karena kita ada protap. Masyarakat harap menunggu, semuanya pernah salah dan khilaf, jangan hanya melihat satu sisi saja. Mestinya masyarakat bisa mengerti,” sebutnya.

Sutiaji menilai, permasalahan yang ada saat ini dikarenakan interaksi antar pribadi yang dinilai kurang. Sehingga menyebabkan adanya layanan yang disebut kurang maksimal.

“Kita tidak mau mendzalimi orang, jadi itu ada prosesnya. Tinggal tabayun dan nanti akan kita putuskan,” tandasnya. (ian)

- Advertisement -
spot_img
spot_img

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img