MALANG POSCO MEDIA- Makin banyak event digelar di Kayutangan Heritage. Pemkot Malang memberi kesempatan warga atau komunitas mengadakan kegiatan di kawasan legendaris Kota Malang itu.(baca grafis di Koran Malang Posco Media)
Untuk diketahui pembangunan Zona 3 Koridor Kayutangan Heritage sedang berlangsung. Namun sebelumnya event besar Rise and Shine
dan Malang Fashion on the Street di Kayutangan Heritage berlangsung meriah. Itu bukti warga antusias.
Wali Kota Malang Drs H Sutiaji menegaskan Pemkot Malang membuka lebar kesempatan bagi siapapun warga Kota Malang yang ingin membuat Koridor Kayutangan Heritage memiliki daya tarik lebih dengan pergelaran event.
“InsyaAllah nanti Kayutangan kita jadikan pusat event. Apapun itu. Misalnya seperti kemarin, pesta seni, hiburan selama sesuai prosedur,” tegas Sutiaji, Kamis (16/6).
Dijelaskannya event besar yang akan digelar di Koridor Kayutangan Heritage yakni Bulan Inklusi Keuangan. Rencananya diadakan Oktober 2022 mendatang.
Pemkot Malang lanjut Sutiaji menyambut baik rencana event menghidupkan Kayutangan Heritage. Sebab sangat pas untuk mengembangkan UMKM yang sedang berkembang di kawasan Kayutangan.
Ia menegaskan saat ini Koridor Kayutangan memang sedang dibangun citranya menjadi pusat event. Sehingga wisatawan dari luar wilayah makin familiar dengan kawasan itu.
“Tentu sejalan dengan itu penataannya juga jalan. Parkir akan dirapikan, saat ini kabel juga masih diupayakan di-ducting. Pelan-pelan kita benahi semua,” jelas alumnus IAIN Malang ini.
Tidak hanya itu, melihat suksesnya gelaran event 108 Rise and Shine awal Juni lalu, pihaknya segera kaji event lainnya yang dirindukan warga Kota Malang agar ditempatkan di Kayutangan.
Di antaranya Malang Tempo Doeloe atau yang sebelumnya rutin digelar yakni Car Free Day (CFD). Kedua gelaran ini sangat dipertimbangkan untuk bisa direalisasikan.
“CFD dan Malang Tempoe Doeloe ataupun Car Free Night bisa kita kaji lagi diadakan di Kayutangan. Kedepannya digiatkan kegiatan di Kayutangan kedepannya,” jelas Sutiaji.
Orang pertama di Pemkot Malang ini menjelaskan kegiatan atau pesta rakyat di HUT RI atau Agustusan hingga kegiatan akhir tahun bisa juga dipusatkan di Koridor Kayutangan.
Sutiaji menjelaskan jika penataan kawasan Koridor Kayutangan Zona 3 sudah dimulai sejak awal Juni lalu. Tujuan utama penataan Zona 3 yakni penambahan fasilitas atau street furniture, pelebaran kawasan pedestrian hingga penataan kembali taman di kawasan patung Chairil Anwar.
Kurang lebih anggaran yang digelontorkan dari APBD Kota Malang tahun 2022 untuk pembangunan Zona 3 Koridor Kayutangan Rp 5,8 miliar.
Pantauan Malang Posco Media beberapa hari terakhir lanjutan pembangunan Zona 3 Koridor Kayutangan sudah terlihat dengan pekerjaan pelebaran pedestrian. Mulai kawasan ruko Kayutangan hingga di depan Sarinah.
“Monggo warga atau komunitas yang memang mau adakan event seperti kemarin (event 108) silakan saja. Memang Kayutangan kedepan ini akan kita jadikan pusat kegiatan,” pungkas Sutiaji.
Menanggapi ini Budayawan Kota Malang Dwi Cahyono mengatakan masih banyak hal yang bisa dieksplor di kawasan heritage Kayutangan. Ia mengatakan potensi wisata heritage yang berada di dalam kampung-kampung pun patut diangkat. Jika saat ini daya tarik masih berada di luar atau façade koridor, kedepan Pemkot Malang harus memperhatikan perkampungan yang ada di dalam kawasan Kayutangan.
Di dalam Kampung Heritage Kayutangan warga membuka lebar kesempatan pengunjung. Warga secara rutin mengadakan event ‘Riyayan Nang Kajoetangan’ beberapa minggu setelah Hari Raya Idul Fitri. Tahun ini event ini sudah diadakan pada 28 Mei 2022 lalu. Pengunjung bisa melihat langsung warisan heritage dalam perkampungan. Seperti rumah gaya jengki ataupun makam Mbah Honggo dan lainnya.
Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni menjelaskan kedepan event lainnya juga bisa diagendakan dilakukan di Koridor Kayutangan.
“Arahannya seperti itu. Tentu nanti kami kaji dulu, event-event seperti apa yang nanti rutin. Kami juga masih menata lagi karena saat ini aturan atau batasan kegiatan sudah dilonggarkan,” tegas Ida Ayu kemarin.
“Harapannya event Malang Rise and Shine bisa diadakan lagi tahun depan. Kita fokuskan ke event yang rutin di Kayutangan saat ini, berbagai penampilan musik sudah mulai ada setiap hari. Tapi memang tiap Sabtu dan Minggu yang rutin. Sementara itu dulu sambil kita bangun branding,” jelas Ida Ayu.
Disporapar Kota Malang melalui Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Kayutangan dan Pokdarwis Kampung Heritage Kayutangan mengoodinir penampilan musik. Warga yang hendak perform bisa menghubungi dinas ataupun KIM Kayutangan dan Pokdarwis Kayutangan.
Kemarin, terdapat dua penampilan musik yang diagendakan tampil. Yakni instrument Saxophone dari Irfan Saxo dan grup musik Call Me. (ica/van)