MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Semangat kemerdekaan warga Kota Malang sangat terasa dan terlihat. Apapun bentuk dan lokasinya. Seperti yang dilakukan warga Jambangan Kelurahan Pandanwangi Kota Malang, Rabu (17/8) pagi tadi di hari Kemerdekaan RI.
Puluhan warga mengadakan Upacara Bendera memperingati HUT Ke 77 Kemerdekaan Republik Indonesia. Upacara bendera ini disebut mereka Upacara Rakyat.
Warga tidak menggunakan lapangan upacara seperti yang biasa dilakukan warga lainnya untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI. Warga menggunakan kebun.
Ketua RT 08 Kelurahan Pandanwangi, Harianto menjelaskan bahwa upacara yang diinisiasi warganya ini dilkasanakan di Kebun Percobaan RT 08 Jambangan, Pandanwangi.
Warga, mulai dari yang muda hingga yang tua sangat antusias mengikuti upacara sederhana tersebut. Mereka terlihat mengenakan berbagai macam baju adat. Tidak hanya itu, pemuda pemudinya juga nampak sebagai petugas pengibar bendera.
“Kita mulai upacaranya tadi pukul 10.30 WIB, upacara dimulai, seluruh warga serentak mengumandangkan lagu Indonesia Raya, seraya memberi hormat kepada Sang Saka Merah Putih,” jelas Harianto usai upacara pagi tadi.
Dalam rangkaian acara yang berlangsung turut menambahkan Ketua RW 04 Kelurahan Pandanwangi Budi Hartono juga terlihat membacakan Proklamasi dan pidato kebangsaan. Warga pun terlihat khusyuk.
Ia menyampaikan bahwa kegiatan upacara yang dilaksanakan di lingkungan Jambangan adalah bentuk suka cita dalam merayakan Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke 77.
“Merdeka, Merdeka” tutur Budi Hartono di depan Warga Jambangan, Pandanwangi.
Sementara itu, Tauqit, perwakilan dari pemuda menyampaikan, upacara yang berlangsung pagi ini memberikan arti tersendiri bagi warga Jambangan.
“Karena dalam mengawal kebhinekaan kita harus sering kali bergotong royong, dan bersosial, tegasnya.
Dengan kegiatan ini Warga Jambangan, RT 08 Membuat sejarah baru dalam merayakan hari HUT Kemerdekaan Bangsa Indonesia yang ke 77 dengan mengadakan upacara rakyat.
Berbagai macam hasil dari kreatifitas warga juga nampak, seperti meriam yang terbuat dari bambu. Acara berlangsung kurang lebih 2 jam ditutup dengan doa, dan dilanjutkan dengan makan bersama di salah satu rumah warga. (ica/jon)