.
Thursday, December 12, 2024

Pengerukan Sedimen Sudah Capai 13 Titik

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Kegiatan pengangkatan atau pengerukan sedimen menggunakan alat berat di Kota Malang sudah menyentuh 13 titik lokasi. Terakhir, kegiatan dilakukan di kawasan Jl Letjen S Parman. Timbunan sedimen disana biasanya menyebabkan air luapan dari saluran drainase ketika hujan datang, dan membuat genangan di kawasan sekitar.

Diketahui, pengerukan di saluran tersebut adalah lokasi ke-13 yang tersentuh pengerukan saluran sebagai bagian mitigasi bencana hidrometeorologi oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPUPRPKP) Kota Malang.

Plt. Kepala DPUPRPKP Kota Malang, Ir. Diah Ayu Kusumadewi, MT menargetkan pengangkutan sedimen dari saluran di Purwantoro ini rampung dalam tiga atau empat hari ke depan. “Kita harapkan secepat mungkin. Tiga empat hari perkiraan kami dengan estimasi panjang yang kita keruk 50-100 meter. Harapan kami ini bisa mengurangi risiko genangan atau banjir di sekitar Jalan S. Parman yang cukup sering terjadi pada waktu-waktu terdahulu,” urai Diah kemarin.

Perempuan berhijab yang secara definitif menjabat Asisten Perekonomian dan Pembangunan ini menambahkan, bahwa rata-rata lokasi yang digarap satgas sudah cukup lama tidak tersentuh penanganan. “Di Purwantoro ini belum pernah dikeruk. Makanya banyak juga ini perkiraan sedimen yang harus dinaikkan,” tambah Diah.

Sebelumnya, Satgas Drainase telah merampungkan penanganan di saluran sekitar Jalan Tenaga dan berhasil mengangkat lebih kurang 50 cm dalamnya atau sekitar 90 meter kubik sedimen.

Total sedimen dan sampah yang sudah dikeruk dari ke-13 lokasi lebih kurang mencapai 1.000 meter kubik dengan rata-rata kedalaman saluran yang berhasil dinormalisasi antara 80-130 cm.

Terpisah, Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji menggarisbawahi bahwa upaya meningkatkan kinerja dalam mengurangi risiko bencana seperti banjir dan genangan tentu memerlukan kesadaran bersama. “Kami rencanakan tambah alat berat dua unit di P-APBD 2022 untuk mempercepat proses yang sekarang dilakukan DPUPRPKP. Tapi tentu butuh partisipasi masyarakat untuk tidak membuang sampah dan sedimen ke sungai yang menjadi sumber kehidupan kita,” tegas Sutiaji. (ica/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img