MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Masyarakat harus waspada terhadap musibah kebakaran. Selama dua bulan terakhir, sebanyak 13 kebakaran terjadi di Kota Malang. Kerugian material mencapai Rp 602 juta. Dari 13 kejadian kebakaran tujuh diantaranya terjadi pada Agustus lalu, enam kejadian di Juli.
Kepala UPT Pemadam Kebakaran (PMK) Kota Malang Teguh Budi Wibowo mengatakan, kejadian tersebut masih di dominasi akibat korsleting listrik. Terjadinya korsleting listrik ini diakibatkan adanya arus pendek yang membuat kabel atau perangkat yang dialiri terbakar.
“Setidaknya ada lima kejadian kebakaran yang disebabkan karena korsleting listrik. Sementara jumlah yang sama, kelalaian juga menjadi penyebab tertinggi terjadinya kebakaran,” jelasnya.
Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran itu. Namun, angka ini menjadi catatan bahwa kebakaran di Kota Malag masih cukup tinggi.
“Untuk kecamatan paling rawan dalam dua bulan lalu, ada di Kecamatan Blimbing dengan lima kejadian. Di susul Kecamatan Sukun dan Kedungkandang dengan masing-masing tiga kejadian. Dan satu kejadian berada di wilayah Kecamatan Lowokwaru,” beber Teguh.
Kejadian kebakaran memang menjadi ancaman bagi masyarakat Kota Malang, dan rawan membesar. Pasalnya rata-rata pemukiman di Kota Malang sudah padat bangunan.
“Ini yang bahaya, karena apabila kebakaran terjadi bangunan di sekitarnya juga terancam ikut terbakar. Oleh sebab itu, mari kita jaga bersama. Karena kebakaran ini adalah bencana yang bisa dicegah. Dengan selalu mengecek sambungan listrik, tidak bermain api dengan benda mudah terbakar atau saat berada di dalam rumah,” tegasnya. (rex/aim)