MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Momen libur pergantian tahun kemarin menjadi berkah bagi wisata kampung tematik yang ada di Kota Malang. Kampoeng Heritage Kajoetangan mengalami peningkatan kunjungan wisatawan cukup signifikan.
Hal itu diungkapkan Ketua Pokdarwis Kampoeng Heritage Kajoetangan Mila Kurniawati kepada Malang Posco Media, Minggu (1/1). “Iya memang kelihatan bertambah pengunjungnya. Terlebih di penghujung tahun seperti kemarin ini. Sebelumnya kita sudah prediksi ada peningkatan. Memang tidak sampai dua kali lipat, tapi peningkatan kunjungan wisatawan ini sekitar 25 persenan,” ungkap Mila.
Meski tidak menyebutkan berapa persisnya rata rata kunjungan hariannya, Mila mengatakan kebanyakan wisatawan masih di dominasi oleh wisatawan lokal. Akan tetapi wisatawan mancanegara juga masih terus terlihat berkeliling di dalam kampung.
“Biasanya yang banyak masih lokalan Malang dan sekitarnya. Lalu sekarang juga banyak dari Jakarta, Semarang dan kota lain. Itu sepertinya wisata paket keluarga. Kalau wisatawan mancanegara ini lebih banyak yang backpacker, satu dua mereka datang kesini meskipun tidak menginap,” beber Mila.
Dikatakan Mila, tingkat kunjungan wisata ini bila dibandingkan tahun sebelumnya tentu sangat berbeda. Sebab tahun lalu masih diterapkan pengendalian dan pembatasan Covid-19, sementara tahun ini tidak ada. “Jadi hitungannya ya kita baru juga mulai tengah tahun kemarin, ya enam bulan itu ada peningkatan secara signifikan. Paling tinggi November dan Desember kemarin,” sebut Mila.
Untuk makin menarik wisatawan, Mila mengungkapkan di tahun 2023 ini pihaknya akan mengadakan event rutin tahunan dengan lebih maksimal dibanding tahun sebelumnya. Menggandeng UMKM warga setempat, ia akan menggelar beberapa festival di dalam kampung. “Kita tetap ada event dan yang kita daftarkan itu event Lebaran sama Parade Jajanan di bulan Oktober. Lalu diharapkan kedepan juga tetap ada event Padang Mbulan, festival 15 Syawal itu ada musik permainan tapi dilaksanakan di malam purnama,” jelas Mila.
Terkait rencana penerapan satu arah di koridor Kayutangan, banyak warga yang khawatir bakal terimbas secara ekonomi dan sosial. Dari Pokdarwis sendiri, Mila enggan berkomentar apakah bakal terimbas atau tidak. Namun ia berharap wisata di Kampoeng Heritage Kajoetangan bisa terus berkembang dan meningkat. “Khusus terkait hal itu, saya ‘no comment’. Karena setelah warga ke dewan (protes rencana satu arah, red), itu kemudian ada sosialisasi dan kebetulan saya tidak hadir,” ungkapnya. (ian/udi)