MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Satu lagi motif batik dari Kota Malang resmi diluncurkan dan siap bersaing di pasar batik nasional. Yakni Batik Buteri yang berasal dari Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang. Sesuai dengan keunggulan dan ikon daerah setempat, batik ini mengangkat keindahan bunga Telang untuk pengaplikasian desain motifnya.
Dengan warna khas bunga Telang yang mempesona dan bentuk bunganya yang cantik, membuat Batik Buteri ini menjadi sangat indah dan potensial untuk dipasarkan. Batik Buteri ini diproduksi ibu-ibu Komunitas Puri Hijau Royo Royo (KPHR) Arjowinangun.
“Buteri itu kepanjangannya Bunga Telang Puri. Karena di Puri, tempat kami, itu sebelumnya sudah terkenal kawasan budidaya dan pengolahan produk bunga Telang. Produk itu sudah jadi keunggulan di Kelurahan Arjowinangun, maka kita berpikir kenapa tidak sekalian bikin inovasi batik,” terang Anny Sulistyawati Koordinator Bidang Usaha KPHR kepada Malang Posco Media, Jumat (10/2) kemarin.
Menurut Anny, motif bunga Telang ini sudah berproduksi secara efektif. Selain kain batik, juga diproduksi untuk baju, taplak meja hingga sarung bantal. Hebatnya, di awal produksinya ini Batik Buteri sudah banyak diminati.
” Alhamdulillah waktu launching kemarin itu sudah ada yang pesan. Walaupun dari lokal dulu, seperti pak Lurah sama orang orang yang berkunjung kesini,” ungkap Anny.
Dari segi harga, Anny tidak mematok harga yang tinggi. Untuk produk batik berkategori batik tulis ini dipasarkan dari Rp 250 ribu-an. Anny mengaku, ini dilakukan agar Batik Buteri bisa menjadi buah tangan pengunjung yang datang ke sentra budidaya bunga Telang di tempatnya.
“Tamu-tamu kita yang kesini itu banyak dari jauh sebenarnya. Ada dari Makassar, Kalimantan sampai Lombok pun ada. Makanya kami juga ingin tamu tamu kami itu dari jauh jauh nantinya ingin kembali kesini karena ada batik juga ini,” sebutnya.
Di tahun awal ini, Anny berharap kriya Batik Buteri ini bisa dikenal luas terlebih dahulu oleh masyarakat. Selain itu juga menambah SDMnya untuk meningkatkan produksinya. Ia yakin Batik Buteri ini nantinya bisa bersaing dengan batik batik lain yang sudah populer.
“Saya yakin prospeknya bagus. Ya seperti Batik Celaket, Batik Sukun itu kan bisa terkenal, ya kami juga harus optimis bisa terkenal,” tutupnya. (ian/aim)