MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Gerakan empati ini, mulai tampak sejak dilantiknya Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Budi Hermanto, 17 Juli 2021 lalu. Atas jiwa sosial yang tinggi, menghargai sebuah etos kerja bukan hanya fisik semata, membuatnya memetakan strategi penyetaraan itu.
Bukan hal yang baru, tetapi sebuah gebrakan besar dilakukannya. Institusi penegak hukum yang cenderung terlihat tegas, ia jadikan ruang terbaik untuk disabilitas. Sebagai wujud pengejawantahan UU RI Nomor 8 2016 tentang Penyandang Disabilitas. Bukan hanya untuk sebulan, setahun atau dua tahun.
Tetapi sebuah pemberdayaan, yang berlaku secara terus menerus, tak lekang waktu. Yakni ruang berkespresi, mengimplementasikan kompetensi, dengan pengembangan diri dalam miniti karier di dunia kerja. Bukan hanya sebagai sosok yang dilayani, tetapi kini ikut menjadi bagian melayani masyarakat setara.
Buher, sapaannya secara resmi, mengangkat empat staf berkebutuhan khusus di jajarannya. Yaitu Fatrullah Budi Harianto, memiliki kemampuan di bidang IT, Rara Lingga Mardiani membuat narasi jurnalistik profesional, Fany Akbar mampu membuat konten desain dan Ni Putu Ayu Nouvalyta Endrajaya mahir di bidang akuntansi.
Kasi Humas Polresta Malang Kota, Iptu Eko Novianto mengatakan, ini bukan hal mudah. Menyentuh karakter spesial dari para rekan difabel, serta memberikan ruang nyaman untuk bekerja dan berekspresi harus dibangun dengan baik. “Ini bekal Kapolresta Malang Kota saat menjadi Kapolres Batu dan Kapolres Blitar, dekat dengan masyarakat difabel,” terangnya.
Bukan hanya memberikan bantuan kepada mereka. “Tetapi, kompetensi yang mereka miliki, tidak tertutup sama sekali dengan kekurangan fisik yang dimiliki. Ini butuh ruang nyata di dunia kerja. Kami selalu percaya mereka bisa. Bahkan inovasi hyperlink, saat Operasi Ketupat Semeru 2023, juga tidak lepas dari staf disabilitas,” tambahnya.
Kepercayaan, membuahkan hal manis. Tidak ada kesenjangan, yang terlihat antara anggota Polri dan staf disabilitas. Mereka bahkan saling bahu membahu, berkolaborasi, berintegrasi dalam bekerja secara profesional. Selain kinerja luar biasa, sosok staf difabel ini menjadi suntikan semangat tersendiri.
Kerap pejabat di tataran Gubernur, Kapolda hingga Kapolri, merasa memiliki semangat baru kala bertegur sapa dengan para staf tersebut. “Bertemu staf disabilitas, memberikan suntikan semangat yang unik. Seolah menjadi booster motivasi dalam bekerja dan berkarya. Mereka dengan keterbatasan yang dimiliki, tidak lantas pupus semangatnya,” ujarnya.
“Ini yang unik, dan benar kami rasakan bersama. Adanya mereka, bisa menebarkan energi positif. Agar kami bekerja lebih maksimal, tidak menyerah dengan keadaan,” tambahnya. Meskipun kepercayaan besar, pada prinsipnya tetap ada keleluasaan. Karena keterbatasan harus tetap diwadahi semaksimal mungkin.
Rara Lingga sebagai salah satu staf merasakan kenyamanan bekerja di Polresta Malang Kota. Kepercayaan besar kepada mereka, tidak membeda-bedakan, membuat perasaan bekerja tanpa beban. “Saat ini, seluruh anggota Polri khusus yang berada di Polresta Malang Kota sangat aware dengan kami, dari masyarakat disabilitas,” ungkapnya.
“Bahkan dari satuan lain, bisa saling meminta tolong, berkolaborasi, tidak ada bedanya. Mereka menganggap seperti rekan kerja, sama dengan yang lainnya. Polri Presisi menyambut Peringatan Ke-77 Hari Bhayangkara, semakin mendekatkan diri dengan masyarakat disabilitas. Memberi ruang penyetaraan di dunia kerja, bersama berkarya,” tutupnya. (rex/mar)