MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sebanyak 33 calon haji dari Kota Malang berangkat menyusul ke tanah suci dalam gelombang kedua atau kloter 85. Keberangkatan puluhan calon haji itu dilepas dari Kantor Kementerian Agama Kota Malang, Kamis (22/6) sore kemarin.
Sebelumnya, gelombang pertama dari Kota Malang telah berangkat sebanyak 1.152 calon haji. Dengan tambahan 33 calon haji ini, maka total calon haji yang berangkat ke tanah suci sebanyak 1.185 calon haji.
“Terakhir ada slot kosong sekitar 400-an orang se-Jawa Timur dan ini kloter tambahan. Jadi ada 4 kloter, yakni 85, 86, 87, dan kloter 88. Ini masuk kloter 85. (Di Kota Malang) Total sama gelombang ke satu, ada 1.185 calon haji,” terang Kepala Kantor Kemenag Kota Malang Achmad Shampton kepada Malang Posco Media usai memberangkatkan gelombang kedua tersebut.
Puluhan calon haji ini tiba di asrama haji Surabaya pada Kamis sore kemarin dan dijadwalkan berangkat ke tanah suci pada Jumat (23/6) pagi ini. Dengan estimasi 10 jam hingga 12 jam durasi perjalanan, maka diperkirakan tiba di tanah suci pada Jumat petang nanti.
“Karena kontrak kita dengan Saudi Airlines sudah selesai, maka ini kita pakai (maskapai) Garuda Indonesia (GI). Jadi mulai kloter 85 ini pakai GI, jadi tentu ada perbedaan fasilitas yang meskipun tidak jauh beda dan ini kali pertama untuk Jawa Timur pakai Garuda Indonesia,” bebernya.
Kloter tambahan ini dikatakan Gus Shampton juga prosesnya berjalan serba cepat. Baik mulai dari pengumuman, pelunasan hingga melengkapi persyaratannya. “Berangkatnya ini regular, antreannya rata-rata 11-12 tahunan, daftarnya tahun 2011. Memang ini urut, mungkin ada beberapa yang bisa melompat karena ada beberapa yang mundur. Kesempatan melunasinya kemarin sangat sedikit, 3 harian bahkan kemarin ada yang diberi kesempatan cuma semalam untuk melunasi,” ungkapnya.
“Ya memang ini khusus untuk yang benar-benar siap. Kita cari yang kesiapan sudah punya paspor, sudah tes meningitis, jadi itu yang kami antisipasi. Jadi tidak semua orang bisa karena kan melunasi mendadak juga,” sambung Gus Shampton.
Kuota tambahan ini sendiri berkat upaya percepatan dari Menteri Agama terhadap pemerintah Arab Saudi dalam menyikapi antrean haji yang mencapai 5 juta orang. Akhirnya mereka yang urutan selanjutnya bisa maju untuk berangkat.
Meski demikian, tidak dipungkiri, pelaksanaan haji kali ini memang ada beberapa kendala dan catatan. Yakni terutama berkaitan jamaah lansia.
“Jamaah banyak yang sudah sepuh, demensia mendadak, jadi melihat asrama haji sudah kaget. Kemudian belum pernah naik pesawat, jadi mungkin canggung dan lain sebagainya membuat sedikit ada masalah. Itu hasil evaluasi kita dari para petugas,” sebutnya.
Terlepas dari itu, tambahan kuota ini tentu menjadi kebahagian luar biasa bagi puluhan calon haji tersebut. Misalnya seperti Jarot (61), ia yang berkesempatan maju dari jadwal semestinya itu mengaku sudah melakukan persiapan baik fisik maupun mental. Ia berharap pelaksanaan haji tahun ini bisa berjalan lancar.
“Karena haji tahun ini kan haji yang lebih peduli terhadap lansia, mudah-mudahan lebih lancar dan pelayanannya lebih baiklah,” tuturnya sebelum berangkat. (ian/aim)