.
Thursday, December 12, 2024

Masalah Air Minum Tuntas, Agustus Sungai Bango Produksi Air Minum Kota Malang

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA – Pemkot Malang dan Perumda Tugu Tirta gerak cepat siapkan solusi air siap minum. Pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang juga disebut Water Treatment Plant (WTP) dimulai, Senin (26/6) kemarin. Targetnya Agustus mendatang sudah harus produksi.  air siap minum.

Dengan begitu maka Kota Malang segera memiliki  sumber air baru yang siap digunakan. Jumlah produksi awal 100 liter per second (lps).  

Bahkan dalam jangka empat  bulan berikutnya 100 lps air juga akan ditambahkan lagi sebagai pasokan air siap minum.Maka pada akhir 2023 nanti akan ada total tambahan 200 lps air siap minum yang bisa dimanfaatkan.

Ini merupakan output dari pembangunan  IPA  atau yang kerap disebut WTP.  

Sungai Bango

Proyek pengerjaan fisiknya sudah masuk dalam tahap awal usai dilakukan Ground Breaking IPA atau WTP Kota Malang di Kelurahan Pandanwangi Kecamatan Blimbing Kota Malang dilakukan Perum Jasa Tirta I dan Perumda Tugu Tirta Kota Malang, kemarin.

Di lahan seluas kurang lebih 1,3 hektare ini instalasi WTP akan dibangun dalam kurun waktu satu dua bulan ke depan. Sehingga target menghasilkan 100 lps dari pengolahan air permukaan Sungai Bango bisa diwujudkan.

Dirut Perum Jasa Tirta (PJT) I Fahmi Hidayat mengatakan pengerjaan IPA  mengambil Intake Sungai Bango. Maka air permukaan yang akan diolah menjadi sumber air siap minum Kota Malang akan mengambil dari aliran sungai tersebut.

Target pengerjannya dilakukan satu hingga dua bulan ke depan ini. Kemudian ditargetkan Agustus  air hasil pengolahan sudah bisa digunakan. 

“Targetnya, kami rencanakan 17 Agustus nanti, 100 lps sudah bisa dialirkan. Pembiayaan pembangunan IPA ini sepenuhnya dari kami, PJT I. Nilainya kurang lebih Rp 74 miliar,” tegas Fahmi saat ditemu di sela ground breaking WTP Kota Malang kemarin.

Meski begitu, ada beberapa urusan yang masih harus diselesaikan. Yakni administrasi perizinan. Fahmi mengakui izin pemanfaatan sumber daya air sudah diproses dan masuk dalam tahap finasilisasi yang sebentar lagi akan didapatkan.

Segera setelah perizinan ini resmi turun, pekerjaan fisik pembangunan IPA atau WTP Kota Malang bisa dilaksanakan.

“Setelah IPA terbangun dan air permukaan ini diolah nanti air yang diolah di sini kita salurkan ke resevoirnya (tempat penampungan air,red) milik Perumda Tugu Tirta. Itu sudah bisa langsung minum, karena sudah di treatment di sini,” katanya.

Dijelaskan pula tahap pembangunan IPA atau WTP Kota Malang ini ditargetkan menghasilkan total 200 lps. Diawali pada Bulan Agustus sebanyak 100 lps, kemudian dilanjutkan hingga akhir tahun di Bulan Desember 100 lps lagi yang bisa dihasilkan.

Sementara itu Wali Kota Malang Drs H Sutiaji menginginkan

total 200 lps dihasilkan sebelum akhir tahun. Karena ia meyakini pengolahan air permukaan sungai melalui sistem IPA atau WTP ini bisa menjadi solusi masalah keterbatasan pasokan air minum di Kota Malang.

Setelah melakukan beberapa kali pembahasan, ia meyakini IPA bisa segera menghasilkan olahan air yang masksimal. Apalagi dikerjakan dengan rencana matang.

“Kami minta targetnya September ini sudah bisa 200 lps. Supaya ada percepatan untuk mencukupi kebutuhan dasar warga untuk air siap minum. Alhamdulilah hari ini (kemarin)  sudah ground breaking, peletakan batu pertama, saya yakin bisa lebih cepat,” tegas Sutiaji.

Ia menjelaskan target realisasi 100 lps di Agustus juga diharapkan tepat waktu. Ini merupakan wujud komitmen yang sudah dibangun PJT I dengan Perumda Tugu Tirta. Jika  ini berhasil maksimal tidak menutup kemungkinan WTP atau IPA lainnya bisa dibangun di wilayah lain di Kota Malang.

Pasalnya kerjasama PJT I dengan Perumda Tugu Tirta  menargetkan total 500 lps bisa dihasilkan hingga akhir pembangunannya di tahap tiga nanti. Yakni tahun 2027 mendatang.

“Nanti ketersediaan air baku ini ada 500 lps dari WTP Bango.  Belum juga (ditambah) SPAM  kita yang sudah ada. Tidak menutup kemungkinan juga bahwa kita (Tugu Tirta) akan melakukan kontrak ke dua, yang lps-nya bisa jadi sampai 2000 lps. Karena kemampuan sungai-sungai yang ada lima itu luar biasa. Sehingga Insya Allah terpenuhi kebutuhan air bakunya,” pungkas Sutiaji. (ica/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img