MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Suasana Alun-alun Merdeka Kota Malang di akhir pekan tampaknya butuh perhatian khusus bagi pemerintah. Bukan tanpa alasan, meski ramai dikunjungi oleh wisatawan, tapi juga banyak PKL yang masuk dan berjualan di dalam area Alun-Alun yang harusnya menjadi kawasan steril dari PKL.
Beberapa sudut Alun-alun tampak terlihat sampah-sampah plastik berceceran karena dibuang sembarangan. Salah satu pengunjung Alun Alun, Rudi Hartono yang datang dari Surabaya pun merasa agak kurang nyaman dengan kondisi seperti itu. Akan tetapi menurut dia, hal ini juga dikarenakan adanya kesempatan yang diberikan oleh warga atau pengunjung.
“Akibatnya ya begitu (kotor) kalau PKL dibiarkan berjualan. Diperparah lagi dari kelakuan warga kita yang ternyata memang masih belum sadar terhadap lingkungannya. Kalau saya pribadi, tentu resah. Tapi sebagian lain mungkin merasa terfasilitasi bisa makan minum atau beli mainan (ke PKL) di Alun-alun,” ujar Hartono kepada Malang Posco Media.
Hartono yang sudah ke sekian kalinya berkunjung ke Alun-alun menilai bahwa ruang terbuka publik seperti ini seharusnya mendapat perhatian khusus bagi semua pihak. Tidak hanya pemerintah, tapi juga pihak lain yang terkait.
“Kalau saya, pemerintah memang harus (ikut mengawasi PKL) tapi juga harus didukung dengan unsur lain. Entah itu dari masyarakat, karang taruna atau bahkan komunitas. Karena bagi saya, Alun-alun ini sangat vital bagi imej suatu kota,” sebut Hartono yang berprofesi sebagai dosen ini.
Salah satu PKL yang berjualan di dalam Alun-alun, Jupri mengaku nekat tetap berjualan karena tidak ada petugas. Ia mengakui telah melanggar namun saat itu merupakan kesempatan baginya untuk mendapatkan keuntungan ekonomi.
“Biasanya memang setiap hari ada yang berjaga di sudut itu, terus keliling ke sini juga. Kalau saya baru siang ini jualan disini, ikut-ikut (PKL) yang lain. Mungkin karena mumpung tidak ada petugas ya masuk saja,” kata Jupri, warga Kasin ini.
Kasi Operasi Satpol PP Kota Malang Anton Vierra menyampaikan masuknya PKL ke wilayah area dalam Alun-alun memang memanfaatkan situasi petugas yang pada hari Minggu kemarin tengah sibuk bertugas di beberapa titik lain. Ia pun bakal mengambil tindakan tegas apabila para PKL nantinya tetap membandel berjualan di wilayah Alun-alun.
“Mereka memanfaatkan itu karena memang kita sejak pagi dikerahkan di CFD Ijen terus sebentar lagi kita mau bertugas ke acara Rampal. Kami tegaskan di dalam itu dilarang untuk berjualan dan kita akan tindaklanjuti,” tegas Anton. (ian/aim)