.
Friday, December 13, 2024

Zero Rabies, Warga Diimbau Tetap Waspada

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Trend terjadi peningkatan penyakit rabies, mendapat respon dari Dinas Kesehatan (Dinkes)  Kabupaten Malang. Sekalipun sampai dengan saat ini belum ada warga yang tertular, namun Dinkes tetap meminta warga untuk waspada. Terutama jika ada warga yang tergigit hewan penular rabies.

“Ada tiga jenis hewan penular rabies, yakni  jenis anjing, monyet ataupun kucing. Jika ada warga yang tergigit tiga jenis hewan di atas harus segera melakukan penanganan,’’ kata Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kabupaten Malang, Chairiyah.

Menurutnya, untuk jenis monyet dan kucing, sangat kecil kemungkinan menularkan rabies.  Paling besar justru penularan terjadi pada hewan jenis anjing. “monyet dan kucing ini kecil kemungkinan menularkan rabies. Karena virus rabies di tubuh kucing maupun monyet sangat kecil,’’ ungkap Chairiyah.

Berbeda dengan hewan jenis anjing.  Memiliki angka cukup besar terkena rabies. Karena itu, Chairiyah menekankan kepada warga agar mereka segera melakukan tindakan saat tergigit hewan jenis anjing, kucing maupun monyet.

Tidak hanya mencuci bersih luka bekas gigitan, dan memberinya antiseptik. Tetapi langsung ke Puskesmas atau rumah sakit terdekat, untuk segera dilakukan penanganan.  “Saat di Puskesmas, tim medis akan melakukan penanganan, dengan mencuci kembali luka bekas gigitan hewan dengan air bersih menggunakan sabun dan diberi antiseptik. Selanjutnya tim medis juga memberikan suntikan anti rabies kepada pasien,’’ terangnya.

Dia mengatakan rabies, adalah penyakit zoonosis yaitu penyakit yang menular dari hewan ke manusia. Infeksi ini ditularkan oleh hewan yang terinfeksi penyakit rabies. Rabies atau dikenal dengan istilah penyakit anjing gila adalah penyakit menular akut, menyerang susunan saraf pusat yang disebabkan oleh Lyssavirus.

Dijelaskan oleh Chairiyah bahwa gejala atau masa inkubasi virus rabies berkisar antara 4 – 12 minggu. “Setelah masa inkubasi orang yang tertular virus rabies akan mengalami gejala mirip flu, demam otot melemah, kesemutan atau merasa terbakar di area gigitan, sakit atau nyeri kepala, demam, mual dan muntah, merasa gelisah, bingung atau terancam tanpa ada penyebab, hiperaktif, halusinasi, insomnia atau gangguan tidur, kesulitan menelan ketika makan atau minum serta produksi air liur berlebih,’’ paparnya.

Di Kabupaten Malang sendiri dijelaskan Chairiyah  sudah cukup lama tidak ada kasus rabies. Bahkan di Jawa Timur sejak 1990 an lalu sudah ditetapkan bebas rabies. “Tapi demikian, untuk mengantisipasi terjadi penularan rabies, kami sudah membentuk Rabies Centre. Di Kabupaten Malang ada sekitar 9 Rabies Center. Tempatnya bisa di Puskesmas ataupun di rumah sakit,’’ kata Chairiyah.

Dia pun menyebutkan  untuk obat anti rabies sendiri Dinkes Kabupaten Malang tidak selalu menerima. Bahkan stok vaksin anti rabies diperoleh Dinkes di akhir tahun 2022 lalu.

“Karena disini (Kabupaten Malang) sudah zero  rabies, maka kami pun tidak meminta. Obat atau vaksin selalu dikirim dari pusat. Jumlahnya tidak seberapa, sehingga kami menempatkannya ke Puskesmas yang masuk dalam golongan rabies center, untuk kecepatan  dalam penanganan,’’ tandasnya. (ira/imm)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img