MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji meninjau secara langsung kesiapan Kota Malang dalam menjalani verifikasi faktual sebagai Kota Sehat, Selasa (8/8) kemarin. Optimisme itu disampaikan setelah mengunjungi salah satu lokus kota sehat di Kota Malang, seperti di Kayutangan Heritage.
Bersama perangkat daerah terkait dan Forum Malang Kota Sehat, Sutiaji mengecek setiap hal yang ada di kampung Kayutangan, mulai dari kebersihan, UMKM, pasar hingga sungai yang ada di lokasi tersebut. Hasilnya secara umum kondisi kampung dan kebersihannya cukup terjaga.
“Saya mengucapkan terima kasih masyarakat Kayutangan yang luar biasa. Apa yang dulu diinisiasi bersama-sama tetap dipertahankan. Ini contohnya kalau dilihat kan bersih, kerja bakti tiap dua minggu sekali. Tinggal lampu ini ada problem nanti kita sampaikan pada perangkat daerah terkait. Ini tusinya siapa sehingga bisa dinyalakan dan mekanismenya gimana,” terang Sutiaji usai peninjauan.
Menurut Sutiaji, hampir seluruh kawasan Kayutangan sudah indah dan semua lapisan masyarakat bisa nongkrong atau cangkrukan dengan nyaman serta tempat yang bersih. Hal ini dikatakan Sutiaji sebagai pilotting atau percontohan untuk penanganan penataan perkotaan. Tidak hanya di daerah, namun juga oleh pemerintah pusat.
Namun masih ada beberapa yang perlu dibenahi yaitu seperti tong sampah dan juga fasilitas air minum yang akan segera ditindaklanjuti.
“Sehingga kota sehat kita masuknya ke Swasti Saba Wistara mudah-mudahan. Kota sehat kita Wiwerda sudah, harapannya masuk Wistara,” harapnya didampingi Ketua FMKS Samsul Hadi.
Lebih jauh, Ketua Forum Malang Kota Sehat, Samsul Hadi menyampaikan Kayutangan ini merupakan lokus pariwisata sehat yang merupakan salah satu dari 23 lokus kota sehat yang ada di Kota Malang.
Peninjauan ini untuk mempersiapkan kunjungan verifikasi faktual dari pusat dimana misinya mempertahankan Malang sebagai kota sehat dan meraih predikat tertingginya yaitu Swasti Saba Wistara. Berdasarkan hasil skor penilaian secara daring, Kota Malang sudah meraih 95 yang notabene masuk dalam kategori wistara. Akan tetapi belum ditetapkan karena butuh verifikasi di lapangan.
“Beberapa yang perlu dibenahi ada tempat sampah, misalnya yang sudah rusak itu akan kita ganti. Kemudian poliklinik di sini juga masih belum punya, itu harus ada. Mungkin bisa ditempatkan di pos depan. Kemudian pengeras suara itu belum ada, jadi harus ada pengeras suara untuk pemberitahuan ke warga. Kemudian nanti ketika ada pengunjung wisata yang banyak di sini, itu harus ada arahan dari pengelola wisata,” bebernya.
Selain lokus Kayutangan, lokus lainnya pun juga terus dipersiapkan. Misalnya seperti lokus Hipam Arjowinangun, IPAL Tunggulwulung, Posyandu Madyopuro RW 3, Pasar Sawojajar, Pasar Kasin, Jamu Diah Tunggulwulung, MOG hingga Terminal Madyopuro dan lainnya.
“Seluruh lokus ini dasarnya harus sudah pernah berprestasi. Apakah itu di tingkat provinsi atau pusat. Jadi setiap tahun kota sehat itu ada verifikasi. Tahun genap oleh provinsi dan tahun ganjil oleh pusat. Kita tahun ini optimis untuk dapat predikat Wistara,” tandasnya. (ian/aim)