MALANG POSCO MEDIA – Media sosial diramaikan setelah adanya cuitan dari akun twitter @JeandraLee yang melihatkan kondisi puluhan mahasiswa baru (maba) tumbang saat mengikuti gladi resik ospek atau pra-ospek, Minggu (13/8) lalu. Foto tersebut menunjukan sejumlah mahasiswa baru yang terkulai lemas.
“Nih liat akibat ulah panit rabraw 23 yang gajelas, dijemur ampe begini. Mana info papermob h-1. Ospek UB tahun ini kacauu bangett. Panitia semangat evaluasi deh,” cuit akun twitter @JendraLee.
Cuitan tersebut langsung ramai di twitter dan bermunculan komentar-komentar dari netizen. Kebanyakan mereka menanyakan terkait profesionalitas dari panitia. Bahkan diantara komentar tersebut juga berasal dari mahasiswa baru yang mengalami kurang tidur karena harus mengerjakan tugas ospek yang cukup banyak.
“SUMPAH PLIS VIRALLL aku dari 2 hari kemaren tidur kurang dari 3 jam. terus ga makan sama sekali gegara apa? gegara ngerjain tugas rabraw yg tenggatnya GAK NGOTAK. trs tadi dateng gladi lgsg tumbang, gak jelas bgt sumpah nangis,” cuit akun @kaidov_
Banyaknya komentar-komentar yang memojokan panitia Raja Brawijaya 2023, Pugoh Ananta sebagai Ketua Pelaksana Rabraw 2023 akhirnya buka suara. Pada konferensi pers yang dilakukan pada Senin (14/8) ia mengatakan bahwa kejadian yang menimpa mahasiswa baru tersebut disebabkan oleh beberapa hal.
“Yang terkonfirmasi ke saya ada 30 orang, itu nanti kita bisa kroscek bersama. Untuk penyebabnya juga beragam diantaranya tidak sarapan, penyakit bawaan dan pemulihan pasca sakit,” ungkapnya.
Sebelumnya mahasiswa baru melakukan kegiatan gladi resik ospek untuk pembuatan paper moob. Ia mengungkapkan gladi tersebut dimulai pada pukul 07.00 sampai pukul 10.00 WIB. Pugoh juga mengklarifikasi terkait foto yang viral dan sudah banyak tersebar di media sosial.
“Terkait foto, itu sebenarnya teman-teman yang sakit sedang istirahat. Yang di sini tidak ada yang pingsan. Mereka hanya sakit dan ditandu diarahkan ke Widyaloka. Mereka istirahat tidur di situ. Tapi difoto katanya jatuh, tumbang. Nah itu yang perlu kami klarifikasi di sini,” terangnya.
Ia juga menjelaskan sudah menerapkan SOP dengan baik. Ketika ada yang sakit, sudah ada posko bayangan yang siap sedia membantu mahasiswa. Bahkan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, panitia telah menyediakan 11 titik pos kesehatan di venue yang digunakan selama Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMABA). Bahkan juga turut mengerahkan enam unit mobil ambulans.
Sementara itu, terkait dengan penugasan dengan biaya yang mahal, lagi-lagi Pugoh menepis kabar yang banyak berseliweran di media sosial itu. Menurutnya semua selaras dengan program dari kampus.
“Memang kalau kita hitung dan sebagainya, itu juga tidak terlalu mahal. Mungkin bisa kita kroscek bersama terkait harganya. Dan terkait penugasan yang lain sudah kami lakukan kelonggaran,” tandasnya.
Salah satu mahasiswa baru yang tidak ingin menyebutkan namanya itu juga menganggap tugas yang diberikan cukup memberatkan. Hal itu dikarenakan pengumuman penugasan yang cenderung dadakan.
“Keberatannya karena dadakan. Kalau gak dadakan gak terlalu memberatkan sebenarnya. H-3 sebelum PKKMABA baru diumumkan tugas-tugasnya. Ada enam tugas yang harus dikerjakan. Untungnya diperpanjang. Tugas essaynya juga lumayan, harus buat 1600 kata,” katanya. (adm/bua)