Media sosial (medsos) menjajah kita. Medsos telah merampas kemerdekaan kita bareng keluarga. Medsos juga telah membelenggu kita menjadi tergantung kepadanya. Medsos telah merampas banyak waktu kita agar terus berselancar dan scrolling dari satu laman ke laman medsos yang lain. Keperkasaan medsos telah merampok kemerdekaan kita dalam menikmati hidup di alam nyata. Kenikmatan dunia maya yang difasilitasi medsos sungguh memesona.
Tak sedikit orang kecanduan medsos. Lihat saja di ruang-ruang publik. Banyak orang tak bisa lepas dari gadgetnya. Lewat perangkat smartphone atau laptop tak sedikit orang terus berselancar menikmati aneka konten di medsos. Banyak orang menunduk sibuk menatap layar gadget menjadi pemandangan yang biasa. Orang sibuk justru berkomunikasi dengan orang lain yang nun jauh di sana, bukan bercakap dengan orang yang ada di sebelahnya.
Kemajuan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) memang tak semuanya membawa dampak buruk, namun faktanya tak sedikit pengguna teknologi yang jadi korban. Aneka platform medsos memang tak semua berdampak jahat, namun masih banyak orang yang menjadi korban dari pengaruh buruk medsos. Medsos memang seperti pedang bermata dua, punya dua sisi yang saling bertolak belakang.
Merdeka dari medsos tidak berarti sepenuhnya menghindari pemakaian medsos. Tetapi lebih pada mengembangkan keseimbangan yang sehat antara medsos dan kehidupan sehari-hari. Medsos banyak membawa masalah keamanan dan privasi. Jika orang tidak berhati-hati dalam mengelola informasi pribadi, mereka dapat merasa terjajah oleh kebocoran data atau pelanggaran privasi.
Penjajah Gaya Baru
Istilah terjajah biasanya mengacu pada situasi di mana seseorang atau suatu kelompok kehilangan kemerdekaan, otonomi, atau kendali atas situasi mereka karena dominasi atau pengaruh dari entitas lain. Ketika kita berbicara tentang manusia yang terjajah oleh medsos, kita merujuk pada situasi di mana medsos telah memainkan peran dominan dalam kehidupan mereka, mengakibatkan dampak negatif atau ketergantungan yang berlebihan.
Tak sedikit kita yang terlalu banyak mengandalkan medsos dalam aktivitas sehari-hari dapat mengakibatkan ketergantungan yang berlebihan. Pemakaian medsos yang berlebihan dapat mengganggu kualitas hidup pribadi dan hubungan interpersonal. Orang mungkin merasa terjajah oleh perangkat mereka karena selalu terhubung secara online dan tidak bisa sepenuhnya merdeka hadir dalam momen-momen nyata.
Meskipun teknologi dapat meningkatkan produktivitas, terlalu banyak gangguan dari perangkat dan aplikasi dapat mengurangi fokus dan efisiensi dalam pekerjaan dan aktivitas. Meskipun medsos memungkinkan kita terhubung dengan orang di seluruh dunia, terkadang juga dapat menyebabkan isolasi sosial. Orang mungkin lebih memilih berinteraksi dengan perangkat daripada dengan orang di sekitarnya.
Saat ini kita memang telah merdeka dari belenggu penjajah di alam nyata. Namun, melalui dunia maya, para penjajah gaya baru itu terus melancarkan aksinya. Lewat beragam laman medsos, berbagai produk budaya asing masuk meracuni anak bangsa. Jadilah anak bangsa yang lebih gandrung budaya asing ketimbang budaya negerinya sendiri. Bahkan telah menjadi ukuran orang bisa disebut keren bila telah mengadopsi budaya asing.
Produk budaya seperti aneka pakaian, makanan, minuman, produk perawatan tubuh, asesoris penunjang penampilan, produk elektronik, dan beragam produk lain dari luar negeri menyerbu tanah air. Beragam produk budaya asing itu tak sedikit yang masuk lewat konten-konten di medsos. Melalui beragam unggahan konten, mereka secara terselubung menjajakan produk budaya dan industrinya. Alhasil, jadilah kita konsumen setia aneka produk budaya yang berseliweran di medsos itu.
Di sinilah keperkasaan sang penjajah yang menjadikan kita terjajah dan dengan suka rela mau menjadi konsumennya. Ketidakberdayaan banyak di antara kita terjadi karena ketidaksadaran bahwa penjajahan saat ini telah berubah bentuk dan wujud. Penjajah zaman sekarang tak lagi menggunakan kekuatan senjata perang. Lewat beragam platform medsos itulah para penjajah digital itu melancarkan aksi serangannya.
Merdeka dari Medsos
Kita perlu sadari bahwa kita sedang dijajah medsos. Untuk itu kita perlu merdeka dari jajahan medsos. Merdeka dari medsos berarti bukan sepenuhnya menghindari medsos, tetapi untuk mencapai keseimbangan yang sehat sehingga kita tetap memiliki kendali atas kehidupan dan dapat mengambil manfaat positif dari teknologi tanpa merasa terjajah. Relasi antara medsos dan penggunanya idealnya seimbang dan tak ada yang dirugikan.
Coba kita tengok perilaku kebanyakan para pengguna medsos. Saat mereka mau makan saja menjadi penting untuk memfoto atau memvideokan makanannya sebelum disantap. Orang tak lagi merdeka menikmati menu makanannya, namun merasa perlu harus menjadikan makanan itu sebagai konten medsos. Makan menjadi tidak nikmat sebelum foto dan video makanan itu diunggah di aneka akun medsosnya.
Untuk banyak urusan, tak sedikit orang yang menjadikan konten di medsos. Bahkan untuk urusan ibadah pun, sejumlah orang juga suka mengumbarnya di medsos. Banyak orang juga telah melupakan privasi diri sendiri maupun orang lain. Tak jarang aneka konten yang sebenarnya hal yang privat justru diumbar di ruang publik. Di sinilah telah terjadi pergeseran perilaku yang kurang tepat.
Indonesia memang telah merdeka sejak proklamasi 17 Agustus 1945. Namun seiring dengan perkembangan teknologi, kini bermunculan penjajah-penjajah gaya baru. Penjajah yang memanfaatkan teknologi komunikasi untuk melancarkan aksinya. Kita tak boleh lengah. Kita harus sadar dan waspada pada bentuk penjajahan lewat medsos. Kita semua sepakat bahwa segala bentuk penjajahan harus dihapuskan.
Teknologi internet dan segala turunannya, termasuk medsos, saat ini memiliki pengaruh yang serupa dengan penjajah pada masa lalu. Penjajahan medsos lebih berkaitan dengan intervensi manusia yang bermaksud mendominasi atau mengendalikan, sedangkan medsos sendiri hanyalah alat atau sarana yang digunakan oleh manusia. Medsos itu sendiri tidak memiliki tujuan atau niat seperti manusia sebagai penggunannya.
Untuk itu kita perlu berdaya saat bermedia. Kemampuan melek media menjadi senjata ampuh dalam membentengi diri dari serangan dampak buruk medsos. Bangsa yang merdeka adalah bangsa yang mampu menggunakan teknologi secara bijak dan sehat. Untuk itu jangan mau diperbudak teknologi. Mari terus berjuang melawan dampak buruk medsos hingga menjadi pengguna media yang aman, bijak, dan sehat. Dirgahayu Republik Indonesia ke-78, Terus Melaju Untuk Indonesia Maju. Merdeka! (*)