.
Friday, December 13, 2024

DLH: Beda Acuan Beda Hasil Pengujian

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Klaim Kualitas Udara Masih Sehat

MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Kualitas udara di beberapa daerah yang mengalami penurunan masih menjadi sorotan publik. Seperti di wilayah Kabupaten Malang, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) memastikan pantauan kualitas udara di Kabupaten Malang masih baik atau dikatakan sehat. Diklaim, bahwa indeks kualitas oksigen masih sesuai standar KLHK. Pemantauan dari berbagai aplikasi milik lembaga riset disebut memiliki hasil berbeda dengan berbeda acuan.

“Untuk data AQI (Air Quality Index) banyak versi, dan nilai pasti akan dipengaruhi kondisi sekitar dimana titik ditempatkan,” kata Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan Hidup DLH Kabupaten Malang Avi Dzulfikar kepada Malang Posco Media, Selasa (22/8).

Diberitakan sebelumnya, kualitas udara di beberapa kota di Indonesia, menurut riset salah satu perusahaan pemantauan kualitas udara berbasis teknologi nafas id diketahui mengalami penurunan. Termasuk Kabupaten Malang yang ditengarai juga mengalami kondisi serupa. Hal yang sama juga ditemui pada catatan IQAir lembaga pemantau kualitas udara yang menyatakan Kabupaten Malang sempat tidak sehat.

Dari pantauan nafas id dan IQAir pada 15 Agustus lalu udara di Kabupaten Malang masuk kategori tidak sehat untuk masyarakat rentan. Sedangkan pada 16 Agustus 2023 menurun ke golongan tidak sehat secara umum, tepatnya sekitar pukul 7 dan 8 pagi. Terbaru pada 20-21 Agustus 2023 terpantau tidak sehat dan letaknya pada tabel nafas id berada di peringkat pertama diatas kota-kota besar se Jawa Timur.

Sementara dari satuan indeks kualitas udara IQAir Kabupaten Malang, di angka 71 dan 72 dengan kategori tidak sehat pada satuan pengukuran konsentrasi PM2.5 menggunakan metode penyinaran sinar Beta (Beta Attenuation Monitoring) dengan satuan mikrogram per meter kubik (µm/m3). Sedangkan idealnya udara sehat berada di angka 0-50 µm/m3.

Avi menampik, kualitas udara di Kabupaten Malang tidak sedang memburuk. Melainkan masih tergolong baik dengan oksigen yang berkualitas. Dikatakan dia, lingkungan Kabupaten Malang juga masih terjaga. Sedangkan standar pengukuran beberapa lembaga diluar KLHK memiliki acuan berbeda. “Secara logika saja kondisi Kabupaten Malang secara rata-rata tidak mungkin lebih parah daripada Surabaya atau Jakarta yang merupakan daerah padat aktivitas industri,” sangkalnya.

Ia menjelaskan, beberapa hal bisa berpengaruh terhadap baik buruknya kualitas udara. Di antaranya, polusi dari kepadatan kendaraan, dimana aktivitas masyarakat meningkat di masa-masa saat ini, hingga industri yang dibangun dan menghasilkan polutan. Karenanya, Ia mengimbau masyarakat turut mengawasi dan melakukan perlindungan diri.

“Tergantung kondisi dimana aktivitas berlangsung, jika di dekat daerah padat industri atau lalu lintas sebaiknya menggunakan masker untuk mengurangi penetrasi partikel debu mikro. Dimana setiap aktivitas yang menghasilkan emisi pasti akan mempengaruhi kualitas udara, semakin besar intensitasnya akan semakin besar dampaknya juga termasuk lalu lintas,” tambahnya. (tyo/udi)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img