Delapan Bulan, 285 Kasus, Polisi Gencarkan Kring Serse
MALANG POSCO MEDIA, MALANG- Aksi nekat pelaku pencurian kendaraan bermotor (curanmor), semakin berbahaya di Kota Malang. Polisi yang kerap mendapatkan laporan aksi curanmor, mencatat sudah ada 285 kasus di tahun 2023 ini. Hal ini menjadi atensi khusus dari Satreskrim Polresta Malang Kota.
Padahal, di tahun 2022, tercatat sebanyak 215 kasus yang dilaporkan ke pihak kepolisian. Plt. Kasatreskrim Polresta Malang Kota, Kompol Danang Yudanto meminta masyarakat harus lebih waspada. “Berdasarkan data tersebut, ada kenaikan kasus sebanyak 32,56 persen dalam kurun waktu yang sama di tahun 2023,” ungkapnya.
Menurut dia, sebaran kasus ini terjadi hampir merata di lima kecamatan Kota Malang. Sejak Januari hingga Agustus 2023, tercatat ada sebanyak 42 kasus curanmor dilaporkan kecamatan Klojen, kemudian 62 kasus di kecamatan Sukun, dari kecamatan Lowokwaru ada 75 kasus, kecamatan Blimbing 66 kasus dan kecamatan Kedungkandang 40 kasus.
“Modus para pelaku ini tetap, dengan merusak rumah kunci kontak sepeda motor sasarannya. Menggunakan alat bantu seperti kunci T. Seringkali para pelaku melancarkan aksinya saat malam hingga dini hari,” jelasnya. Kendati demikian, beberapa kasus curanmor juga terjadi di siang hari. Kebanyakan mangsa dari para pelaku ini adalah, sepeda motor matic.
“Sepeda motor yang sering menjadi sasaran, memang adalah motor matic menggunakan kunci konvensional,” jelasnya. Menurutnya untuk beberapa sepeda motor yang dilengkapi teknologi keyless atau immobilizer, sangat jarang dicuri. “Karena para pelaku ini masih kesulitan,” imbuh Kapolsekta Blimbing itu.
Kompol Danang menyebutkan, bahwa dari banyaknya laporan, polisi tidak lantas menyerah. Lebih dari setengah laporan yang masuk, sudah berhasil dibongkar dan mengamankan pelaku. Meskipun para pelaku ini, kebanyakan beraksi dengan jaringan.
“Setiap tahunnya, untuk kasus curanmor yang terungkap oleh Polresta Malang Kota beserta Polsekta Jajaran sudah mencapai 60 persen. Ini akan terus kami tingkatkan. Sementara untuk para pelaku yang diamankan, mayoritas berasal dari wilayah luar Malang,” bebernya. Polisi terus menggencarkan upaya preventif represif.
Mulai dari kring serse dan melakukan pengefektifan patroli di wilayah-wilayah rawan. “Kami berharap, masyarakat pun bisa juga saling menjaga di lingkungan tempat tinggalnya. Tidak saling cuek dengan orang asing, dan selalu meningkatkan keamanan bersama,” tandasnya. (rex/mar)