.
Friday, December 13, 2024

Festival Padhang Bulan, Ditunggu Lagi! Bikin Candu di Kayutangan

Berita Lainnya

Berita Terbaru

MALANG POSCO MEDIA-Festival Padhang Bulan di Kayutangan Sabtu (9/9) malam lalu sukses menyedot wisatawan. Berbagai kalangan tumpah ruah di kawasan legendaris Kota Malang ini. Kendati sukses, tetap dilakukan evaluasi. Selanjutnya digelar kian menarik agar bikin candu wisatawan. 

Kepala Dinas Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata Kota Malang

Baihaqi mengatakan meski tidak rutin setiap pekan, namun bila rutin digelar tiap bulan sekali maka menjadi daya tarik dan destinasi wisata di Kota Malang.

Even seperti ini sengaja digelar di Kayutangan karena sudah ada tradisi rutin Padhang Bulan. Diadakan tiap Bulan Purnama. Ini menjadi momen untuk merutinkan kegiatan tersebut dan membuat lebih semarak.

“Supaya menjadi kalender wisata dan menjadi daya tarik wisata,  kedepan akan dirutinkan setiap bulan,” kata  Baihaqi kepada Malang Posco Media.

Festival Padhang Bulan akhir pekan kemarin memang seharusnya dipaskan tanggal 15 kalender Jawa. Namun untuk pertama ini masih  tujuannya mengawali konsep rutin di Kayutangan. Yakni  bebas kendaraan atau ‘Car Free Night’.

“Bulan depan kira-kira tanggal 29 Oktober, Hari Minggu, itu pas tanggal 15 kalender Jawa atau Ba’dha Maulud pas ada bulan Purnama. Jadi ini satu bulan sekali,” sebut Baihaqi.

Seperti diketahui, Festival Padhang Bulan Sabtu (9/9) malam

menyedot animo masyarakat luas. Tidak hanya orang dewasa, anak – anak kecil hingga wisatawan mancanegara menyaksikan even yang digelar oleh Pemkot Malang tersebut. Semuanya tumpah ruah menikmati hiburan, seni dan budaya yang tersaji di sana.

Apalagi setelah Kayutangan sukses meraih juara Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI), Baihaqi mengatakan Kayutangan akan rutin menjadi tempat event-event besar. Setidaknya minimal satu bulan sekali dengan adanya Festival Padhang Bulan.

Festival Padhang Bulan memiliki banyak kegiatan di dalamnya. Ada dolanan tradisional seperti dakon hingga gobag sodor dimainkan. Lalu juga ada hiburan seni dan budaya seperti pencak dor, seni bela diri Wushu, hingga Bantengan. Semuanya dilakukan oleh anak-anak.

“Sengaja dikonsep menghibur anak-anak supaya mereka lebih senang bisa berinteraksi dengan temannya, yang mungkin hari- harinya disibukan dengan gadget. Ini kan perlu ada keseimbangan untuk pola pikirnya agar lebih baik,” jelasnya.

Berdasarkan pengamatannya, ribuan orang bisa datang ke Kayutangan tiap kali ada even. Maka dari itu, apabila even yang dirutinkan, maka sejak jauh hari warga maupun wisatawan bisa menjadwalkan   berkunjung ke Kayutangan.

Ia mencontohkan, seperti Padhang Bulan kemarin, meski hanya satu dua hari saja dipublikaskan, sukses menarik ribuan bahkan puluhan ribu orang datang ke Kayutangan. 

Ia berharap tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Malang  naik signifikan berkat event rutin di Kayutangan.  “Target kami tahun ini 1,9 juta wisatawan (selama setahun), tapi sampai bulan Juli sudah mencapai 1,5 juta. Saya optimis sekarang sudah mencapai 3 juta wisatawan. Sehingga nanti akhir tahun lebih dari itu,” sebut Baihaqi.

“Ini saja yang masuk ke kampung Kayutangan sejak menjadi juara 5 ADWI, rata-rata setiap hari antara 500-600 wisatawan dalam satu bulan pada Agustus kemarin. Jadi tingkat kunjungannya kurang lebih sudah 15 ribu wisatawan dalam sebulan,” sambungnya.

Sementara itu, Wali Kota Malang Drs H  Sutiaji mengatakan koridor Kayutangan akan menjadi tempat untuk kegiatan-kegiatan besar. Event ini diharapkan bisa rutin digelar. Tidak saja dari Pemkot Malang namun juga dari instansi atau pihak lain.

Ia mencontohkan, pada November nanti rencananya akan ada gelaran festival fashion internasional yang digelar Pemprov Jawa Timur. Lalu pada Oktober mendatang juga akan ada animator- animator dunia yang mengunjungi Kayutangan.

“Harapannya ini memajukan pariwisata yang endingnya adalah kesejahteraan masyarakat meningkat dan perputaran ekonomi meningkat,” tutur Sutiaji.

Meski demikian, ia juga tak menampik masih ada beberapa evaluasi dalam penyelenggaran event di Kayutangan. Salah satunya  dampak di sektor lain yang dirasakan masyarakat. Terutama masalah kemacetan di beberapa titik di sekitar Kayutangan meski sudah dilakukan rekayasa lalu lintas.

“Dalam kesempatan ini, saya juga ingin menyampaikan permintaan maaf kepada para pengguna jalan yang merasa terganggu,” pungkasnya. (ian/van)

Berita Lainnya

Berita Terbaru

- Advertisement -spot_img
- Advertisement -spot_img