MALANG POSCO MEDIA – Era digitalisasi tak harus miskin nurani dan empati. Di era semua serba bisa dipikir secara nalar sehat tak seharusnya justru dirusak dengan tuduhan dan fitnam kejam. Apalagi tuduhan tak mendasar itu dilampiaskan dengan aksi keji pembunuhan sadis.
Ya tahun 1999 lalu, kita pernah punya pengalaman buruk dan mencekam. Tuduhan dukun santet menelan banyak korban. Tidak bisa dibuktikan secara benar, apakah yang menjadi korban benar-benar dukun santet atau tidak. Tapi tuduhan telah membuat masyarakat mudah terprovokasi sehingga sekali sulut, siapa saja bisa dihabisi dengan dalih dukun santet.
Nah kasus yang terjadi di Dusun Ganjar Desa Ganjaran Kecamatan Gondanglegi, Rabu (18/10) malam tak perlu terulang lagi. Seorang warga berusia 60, warga setempat itu tewas setelah mengalami luka bacok di beberapa tubuhnya. Warga pun melaporkan kematian tragis mantan Ketua RT setempat ini ke polisi.
Apapun alasannya, tak boleh seseorang dengan mudah menghabisi nyawa orang lain. Apalagi dendam bertahun-tahun itu didasari sesuatu yang belum tentu benar. Tuduhan dukun santet memang mudah dilontarkan. Tapi sangat sulit dibuktikan. Dan solusinya tak harus dengan membuat nyawa orang melayang.
Selain akan meruntuhkan kebahagian keluarga korban, pelaku juga akan berhadapan dengan hukum. Menjalani hukuman tentu tidak enak. Apalagi dibayangi dengan perbuatan membunuh. Perbuatan keji ini tidak menyelesaikan masalah, tapi justru menabur dendam bagi keluarga korban di kemudian hari.
Bila tidak diantisipasi, tindakan balas dendam tak bisa dihindari. Maka solusi menyikapi kejadian ini adalah semua pihak harus terlibat. Tak cukup hanya memberikan siraman rohani. Karena kalau dendam sudah tumbuh di hati, apalagi yang dibunuh adalah orang yang paling dicintai, maka siapa pun bisa nekat.
Kedua belah pihak harus didamaikan lahir bathinnya. Kalau perlu ada tindakan memisah kedua keluarga ini sementara sehingga suasana bisa berangsur reda. Karena tak ada yang bisa mengontrol emosi seseorang. Khususnya keluarga korban bila tersulut sedikit pun masalah. Bisa langsung terjadi tindakan balas dendam berikutnya.
Stop dendam kesumat yang tak berdasar. Berusaha ikhlas bila ada persoalan yang terjadi. Perkuat silaturahmi antar tetangga, baik di tingkat RT, RW, dusun, dan desa. Silaturahmi membuat hubungan antar warga harmonis, guyub dan sejahtera. Bila ada masalah, maka semuanya saling bahu membahu meredam munculnya tindakan anarkis.
Apapun persoalannya, sebaiknya diselesaikan secara musyawarah. Kalau tidak bisa secara kekeluargaan, cobalah menghadirkan penengah untuk mediasi. Hadirkan perangkat terdekat, RT, RW atau kepala dusun. Sehingga bila salah satu emosi, ada yang bisa meredam dan mengendalikan situasi.
Dendam tak menyelesaikan masalah. Jangan pelihara dendam apalagi melontarkan tuduhan sesat. Stop memfitnah. Mari hidup rukun bersama tetangga dan semuanya. Karena tersulut dendam, yang mati tak akan pernah kembali.(*)