MALANG POSCO MEDIA – Penegasan pelatih Arema FC Fernando Valente bahwa semua laga adalah final, tak terbukti. Menghadapi PSIS Semarang di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Senin (5/2) sore kemarin, alih-alih menang. Arema FC justru dipecundangi anak asuh Gilbert Agius dengan skor telak 1-4.
Sebagai tuan rumah, Dedik Setiawan dkk harusnya bisa menang. Karena semangat yang diusung sejak awal adalah menang, menang dan terus menang. Target yang dicanangkan Valente sebanyak 11 laga sisa adalah menang. Tak boleh kalah kalau Arema FC bertekad lolos dari zona degradasi.
Di tengah hiruk pikuk menjelang Pemilu 14 Februari 2024 mendatang, pertandingan Arema FC makin tak ada gaungnya. Sejak berhome base di Bali, tim Arema FC bukan hanya kehilangan para suporternya. Tapi juga kehilangan ciri khas bermain, kengototannya dan selalu menang.
Harapan dan target terus digaungkan oleh seluruh penggawa beserta pelatih. Termasuk supporter yang masih setia, baik di Malang maupun di luar Malang. Namun dewi fortuna sepertinya belum mau mendekat. Apa sebenarnya yang terjadi di Arema FC?
Pelatihnya yang kurang keras kah? Pemain yang hatinya sudah tidak 100 persen di Arema kah? Atau karena home base di Stadion I Kapten Wayan Dipta yang memang kurang homy bagi Arema FC. Faktor-faktor ini yang memang harus dibedah lebih serius lagi oleh manajemen Arema FC.
Stadion ibarat rumah bagi Arema FC. Kalau rumahnya saja tidak menyatu dengan tim Arema FC, maka pertandingan pun pasti terasa hampa. Arema datang hanya untuk latihan dan bermain. Namun tetap Arema FC adalah tuan rumah serasa tamu. Tuan rumah tapi hatinya tamu saat berlaga.
Bandingkan dulu saat di Stadion Kanjuruhan. Lawan masuk saja sudah merinding. Bukan hanya bikin ciut nyali lawan, sebelum bertanding lawan benar-benar masuk kandang singa. Gemuruh Aremania membuat bulu kuduk lawan merinding yang membuat stadion making ‘angker.’
Energi ini juga turut membuat daya juang dan daya serang Arema FC makin mantap, joss dan beringas. Semua lawan bakal dilibas. Kalau pun kalah, ya kalah terhormat. Sekarang Arema FC terus didera kekalahan. Rasanya susah sekali menang. Atau jangan-jangan sengaja dibiarkan kalah terus sehingga degdradasi? (*)