MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Sabtu (17/2) hari ini, Universitas Tribhuwana Tunggadewi (Unitri), akan menggelar prosesi wisuda periode ke-44 Tahun Akademik 2023/2024. Terdapat 400 lulusan dari 17 program studi yang akan dikukuhkan oleh Rektor Unitri. Mereka adalah lulusan-lulusan terbaik yang akan berkiprah di dunia kerja sesuai dengan bidang kompetensi masing-masing.
Wisuda kali ini akan menambah jumlah alumni Unitri, yang hingga kini telah berjumlah ribuan. Mereka tersebar di berbagai daerah dengan profesi yang membanggakan. Ada yang menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), pengusaha sukses, dosen, guru, tenaga kesehatan, politisi andal dan sebagainya.
Dan seperti biasanya, di setiap acara wisuda Unitri selalu memberikan apresiasi kepada para lulusan terbaik. Lulusan terbaik Program Sarjana wisuda periode ini diraih oleh Putri Sifaul Qolbi, S.SArl dari Program Studi Arsitektur Lanskap Fakultas Pertanian. Sedangkan dari Program Sekolah Pascasarjana diraih oleh Bela Safira, M.AP dari Prodi Magister Administrasi Publik.
Kepada Malang Posco Media, Putri Sifaul Qolbi, S.SArl mengaku senang dengan capaiannya yang membanggakan. Meskipun sebenarnya menjadi lulusan terbaik tidak pernah menjadi targetnya selama kuliah.
Prestasinya tersebut tidak lepas dari komitmennya untuk selalu mendapat IPK diatas 3.00. Karena mahasiswi asal Bojonegoro itu merupakan mahasiswa peraih Beasiswa Bidikmisi. “Alhamdulillah dengan tekad besar itu saya menjadi lulusan terbaik, sesuatu yang tidak pernah saya sangka sebelumnya,” kata Putri.
Dia pun menjelaskan, selama kuliah tidak pernah meninggalkan tugas. Setiap tugas yang diberikan dosen selalu dikerjakan tepat waktu. Bahkan segera dikerjakan tanpa menunda.
Inilah salah satu yang menghantarkan Putri mencapai sukses. Disiplin dan memaksimalkan setiap waktu yang ada.
“Saya selalu berusaha kalau sudah diberikan tugas harus segera dikerjakan, jangan menunggu dekat deadline, supaya tidak menumpuk,” ungkapnya.
Satu strategi lain yang tidak semua mahasiswa suka yakni duduk di barisan depan dalam kelas. Ditambah dengan lingkungan dan komunitas dengan semangat belajar yang tinggi.
“Teman yang belajarnya semangat membuat kita juga semangat. Jadi harus pandai-pandai memilih teman, namun bukan berarti menjauhi yang lain,” tuturnya.
Belajar dengan tekun merupakan keharusan. Bukan belajar saat akan ujian saja. Karena yang demikian tidak akan efektif untuk mencapai hasil terbaik.
“Belajar terus juga tidak baik. Perlu juga mengatur jadwal belajar, istirahat, dan bermain. Ini sangat penting supaya tubuh tetap bugar,” tuturnya.
Selama menjadi mahasiswa, Putri tidak hanya fokus kuliah. Peraih IPK 3,90 ini juga aktif di organisasi. Bahkan dia suka organisasi sejak di bangku Sekolah Dasar.
Apalagi sebagai mahasiswa peraih beasiswa Bidikmisi didorong harus ikut serta dalam organisasi prodi. Putri aktif di Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lanskap (HIMASKAP) Periode 2021/2022 sebagai Sekretaris Umum. Lalu di periode 2022/2023 menjadi Ketua Divisi Hubungan Masyarakat.
“Organisasi menurut saya penting karena dalam organisasi kita diajarkan dalam attitude bersosialisasi, bertanggung jawab dan amanah. Juga belajar diskusi dengan banyak orang dan menemukan solusi bersama-sama,” terangnya.
Putri merasa beruntung dan bangga menjadi mahasiswa Unitri. Banyak pengalaman, keterampilan dan pengetahuan yang bermanfaat untuk masa depannya. Pengalaman terbaik kuliah di Unitri yakni dapat berbaur dan bersosialisasi dengan mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia. Keragaman suku, budaya dan agama, membuatnya semakin dewasa dan toleran.
Sedangkan di bidang akademik, pengalaman Putri tak kalah membanggakan. Dia pernah mengikuti Kampus Mengajar selama satu semester. Dia mengabdi menjadi guru di salah satu Sekolah Dasar yang ada di daerah asalnya.
Untuk mematangkan skillnya, putri pasangan dari Nursa’id (alm) dan Muhlishatun ini juga pernah mengikuti workshop perencanaan kawasan tingkat internasional. Disebut ILASW (Internasional Landscape Architecture Student Workshop). “Meskipun tidak menang tapi saya belajar banyak hal seperti bekerjasama dengan teman dari universitas lain di bidang Arsitektur Lanskap. Bahkan berinteraksi dengan mahasiswa luar negeri,” ungkap mahasiswa yang juga pernah dipercaya menjadi mentor di Laboratorium Prodi Arsitektur Lanskap Unitri ini.
Putri Sifaul Qolbi, bukan mahasiswa dari keluarga yang terbilang terlalu mampu. Namun dia telah membuktikan diri sebagai mahasiswa yang berprestasi. Lulus dengan predikat wisudawan terbaik menjadikan bukti bahwa dia termasuk mahasiswa yang tekun dan punya tekad besar. “Semenjak akan lulus SMA saya tidak punya keinginan muluk-muluk untuk kuliah, jika ada beasiswa saya kuliah kalau tidak saya memilih bekerja,” ungkapnya.
Sejak saat itu dia mendapat informasi bahwa di Unitri ada program beasiswa. Lalu dia mencoba mendaftar dan diterima sebagai mahasiswa penerima beasiswa bidikmisi.
Pilihannya jatuh pada Program Studi Arsitektur Lanskap. Karena kesenangannya di dunia seni menggambar dan menanam. Sehingga dinilai cocok mengambil prodi tersebut.
Selain itu, Prodi Arsitektur Lanskap hanya satu di Jawa Timur, dan hanya 11 di seluruh Indonesia. “Maka saya berpikir lulusan prodi ini belum banyak. Artinya peluangnya lebih besar dalam dunia kerja,” kata dia.
Putri menyampaikan terimakasih kepada Unitri sebagai Kampus Kerakyatan yang memberikan peluang pendidikan kepada generasi bangsa. Terutama bagi yang kurang mampu dari segi biaya. Kebijakan dan program-program Unitri telah melahirkan generasi yang cerdas dari seluruh kalangan. “Semoga tetap menjadi kampus kerakyatan yang mampu mencetak lulusan berkualitas dan siap untuk dunia kerja. Semoga juga fasilitas sarana prasarana dalam menunjang akademik bisa semakin bagus dan maju,” harapnya. (sir/imm)
