MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Universitas Islam Malang (Unisma) kembali melepas para mahasiswa terbaiknya ke tengah masyarakat. Mereka adalah para calon sarjana hebat. Hasil binaan dosen-dosen Unisma. Para mahasiswa yang memiliki kompetensi dan keterampilan unggul. Siap mengabdi dengan ide kreatif dan keilmuan yang mereka miliki.
Sabtu (17/2) lalu, sebanyak 502 mahasiswa memadati halaman gedung Usman Bin Affan Unisma. Mereka melaksanakan upacara pelepasan Kandidat Sarjana Mengabdi (KSM) Tematik Semester Gasal 2023/2024. Rektor Unisma, Prof. Dr. Maskuri, M.Si, hadir melepas langsung para mahasiswanya tersebut.
Prof Maskuri mengatakan, bahwa kegiatan ini merupakan program KSM tematik reguler. Artinya, para mahasiswa terlibat aktif dalam bentuk pengabdian seperti biasanya.
Hanya saja, produk-produk KSM yang dihasilkan nanti akan mengangkat tema-tema tertentu. Outputnya berupa jurnal ilmiah yang akan diekspos di media sosial, juga video, modul, dan lain sebagainya.
Maskuri menyebutkan, KSM kali ini merupakan program internasional yang juga diikuti oleh mahasiswa kedokteran. Mereka akan bertugas ke Thailand. “Di sana tentu ada semacam diagnosis penyakit dan pengobatan yang dilakukan di Thailand. Tentu juga bersinergi dengan pusat kesehatan masyarakat di sana,” ujarnya.
Program ini erat kaitannya dengan milestone Entrepreneur University. “Ini dilakukan untuk mengembangkan skill dan inovasi bersama-sama dengan masyarakat. Dan ini adalah bentuk implementasi program entrepreneur,” jelas Maskuri.
Menurutnya, program ini adalah ajang kerja sama antara mahasiswa dan masyarakat untuk mengembangkan potensi yang ada di sekitar. “Misal ada masyarakat punya potensi untuk tempat wisata. Bagaimana mendesain wisata yang bagus. Jadi bukan semata-mata menciptakan lingkungan, tetapi juga sadar wisata,” terang Prof Maskuri.
Dalam hal ini Unisma turut memberikan sebuah pemikiran komprehensif terkait KSM tematik. “Ekonomi kerakyatannya seperti apa, lalu bagaimana mengkonsolidasikan bermacam potensi yang ada untuk menjadi kekuatan besar mendukung wisata, dan sebagainya,” tutur Prof Maskuri.
Di sisi lain, Ia mengatakan jika ada desa yang memiliki potensi yang besar, ada kemungkinan UNISMA turut mengembangkan desa wisata di sana. “Hal ini merupakan dambaan kita bersama. Termasuk yang sedang kita kembangkan di Ki Ageng Gribig. Dari sisi bahasa Arab, bahasa Inggris, ekonomi, pertanian, dan pendidikan agamanya kita sentuh di sana,” tuturnya.
Ke depannya, program ini diarahkan untuk menjadi penggerak bagi masyarakat. “Arahnya, kita membuat semacam pilot project,” tandasnya. (hud/imm)