MALANG POSCO MEDIA – Ramadan tinggal hitungan hari. Namun anehnya pembahasan Pasar Takjil, yang sudah menjadi agenda rutin tahunan baru akan dibahas dinas terkait. Padahal idealnya, Pemkot Malang, dalam hal ini Dinas Koperasi dan Perdagangan (Diskoperindag) sudah membahas sebulan sebelum Ramadan tiba.
Kalau pembahasan bersama stakeholder terkait, misalnya pihak kecamatan dan kelurahan, kepolisian serta Satpol PP dilakukan jauh hari, maka akan mudah koordinasinya. Termasuk wilayah-wilayah mana saja yang diperbolehkan untuk berdirinya Pasar Takjil selama bulan Ramadan. Sehingga ada kesempatan stakeholder terkait menyampaikan ke masyarakat dan para pedagang Pasar Takjil yang sudah terbiasa berdagang selama Ramadan. Termasuk bagaimana antisipasinya bila ada titik-titik Pasar Takjil yang dilakukan masyarakat di pinggir jalan raya. Sehingga tindakan petugas terkait juga jelas.
Pasar Takjil setiap Ramadan selalu menjadi pantauan karena diduga menjadi penyebab kemacetan arus lalu lintas. Namun keseriusan pemerintah setempat untuk mengatur dan mengakomodir keberadaan Pasar Takjil juga kurang gercep. Baru saat kemacetan parah dan dikeluhkan masyarakat, ramai-ramai penertiban dilakukan.
Tak mudah memang mengatur Pasar Takjil. Karena pasar ini susah dikendalikan. Titik-titik masyarakat yang mendadak berjualan takjil juga tersebar. Semakin diatur, masyarakat kadang tak mau. Karena momen Ramadan sekali dalam setahun. Sementara satu sisi, masyarakat juga senang dan membutuhkan Pasar Takjil ini.
Apapun kondisinya, pembahasan Pasar Takjil harus dilakukan jauh hari, bukan sudah mendekati Ramadan. Terutama Pasar Takjil yang setiap tahun selalu menjadi langganan kemacetan. Seperti di kawasan Jalan Soekarno Hatta, Jalan Sulfat, Sawojajar dan kawasan Jalan Dinoyo.
Paling tidak, kawasan-kawasan yang potensi kemacetannya paling parah itu yang menjadi atensi utama. Sehingga stakeholder yang harus disiapkan juga sudah dikoordinasikan dengan baik. Ada sinergi yang mbois antara Diskoperindag, Satpol PP, petugas kepolisian, aparat kecamatan dan kelurahan setempat serta relawan.
Sinergi ini penting dilakukan dalam rangka mengamankan dan mengatur keberadaan Pasar Takjil selama Ramadan. Karena Pasar Takjil ini memang menjadi tujuan masyarakat menjelang datangnya buka puasa. Sehingga tidak terjadi lagi petugas harus mengamankan pedagang karena dinilai melanggar aturan jualan.
Pasar Takjil memang harus ada. Pedagang juga harus mau diatur sesuai dengan keputusan pemkot. Sementara dinas terkait dan petugas bijak mengawal keberadaan Pasar Takjil sehingga masyarakat nyaman dalam berbelanja. Arus lalu lintas juga aman, lancar dan tertata.(*)