MALANG POSCO MEDIA, MALANG – Pj Wali Kota Malang Wahyu Hidayat meninjau kondisi Gedung Kesenian Gajayana yang berlokasi di Jalan Nusakambangan, Minggu (24/3) kemarin. Peninjauan kali ini dilakukan bersama jajaran perangkat daerah Pemkot Malang serta Dewan Kesenian Malang (DKM).
Wahyu menjelaskan, peninjauan ini dilakukan karena di gedung yang cukup bersejarah itu dalam waktu dekat bakal digunakan sebagai salah satu lokasi rangkaian peringatan HUT ke-110 Kota Malang.
“Ini akan jadi rangkaian kami untuk menolak lupa, kami akan ada napak tilas hari jadi Kota Malang. Salah satunya adalah di Gedung Kesenian Gajayana, yang dulu namanya Gedung Cendrawasih ini. Dalam event hari jadi ke-110 ini kami mungkin akan menjadikan Gedung Kesenian Gajayana ini menjadi tempat resepsi kami,” ungkap Wahyu kepada Malang Posco Media.
Disampaikan Wahyu, untuk kegiatan resepsi peringatan HUT ke-110 Kota Malang, rencananya bakal digelar pada 27 April mendatang. Namun, sebelumnya pada 1 April nanti, pihaknya sudah mengagendakan untuk napak tilas setelah selesai upacara peringatan HUT ke-110 Kota Malang.
Tujuannya ke gedung-gedung bersejarah yang ada di Kota Malang. Selain Gedung Kesenian Gajayana, pihaknya akan napak tilas ke Gedung KNPI, Toko Oen, Stasiun Malang Kota Baru, Kantor Pajak hingga Kantor BI dengan menggunakan bemo.
“Supaya masyarakat Kota Malang juga tahu, bahwa selama ini (banyak gedung bersejarah). Saya tanya beberapa orang tidak tahu ceritanya bagaimana (sejarah) 1 April itu. Maka kami harus merefresh kembali,” jelas Wahyu.
Dengan meninjau Gedung Kesenian Gajayana ini pula, Wahyu bisa mengetahui perbaikan apa saja yang diperlukan di gedung yang berkapasitas 600 orang tersebut. Dari DKM sendiri juga memberikan masukan masukan untuk pemanfaatan gedung tersebut ke depannya. Bekerjasama dengam DKM, nantinya akan dihidupkan kembali agenda rutin penampilan musik maupun penampilan budaya di gedung tersebut.
Gedung Kesenian Gajayana ini nantinya juga akan direhabilitasi dengan tanpa meninggalkan bentuk aslinya. Seperti rehab kamar mandi, bursak kursi, dan perbaikan sarana prasarana lainnya.
“Tidak dipugar, hanya ada rehab saja. Saya ingin kondisinya tetap yang seperti ini. Karena kalau kami pugar, jadi lupa lagi. Termasuk kursinya ini kan masih asli. Kami akan rehab saja, tapi tidak meninggalkan bentuk aslinya,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang Suwarjana menambahkan, perbaikan Gedung Kesenian Gajayana sudah diagendakan dilakukan rehab pada tahun ini, tepatnya PAK nanti. Setelah direhab, pihaknya bekerjasama dengan DKM dan komunitas musik atau event untuk pengelolaannya.
“Untuk perhitungan (perbaikan) fisiknya sekitar Rp 1 miliar. Belum termasuk tadi mintanya sound sistem dan lighting yang paten. Yang harus direhab sekitar 40 persenan untuk fisik. Belum termasuk kursi, itu rencananya kami ajukan rehab juga untuk bursaknya saja,” tutupnya. (ian/aim)